JAKARTA - Pedagang Pasar Induk Kramat Jati mencurahkan hatinya kepada Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo terkait isu pemindahan pasar hingga perpanjangan hak guna bangunan (HGB).
Menanggapi keluhan pedagang tersebut, Foke, sapaan akrabnya, memastikan Pasar Induk Kramat Jati tidak akan dipindah. "Adanya hanya rencana untuk meningkatkan kualitas pasar dan itupun dilakukan dalam jangka panjang," jelasnya saat berdiskusi dengan pedagang di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (11/8/2011).
Foke mengatakan, pihaknya tidak ingin mengeluarkan kebijakan yang mebebani pedagang. Kendati demikian, pasar harus tetap meningkatkan mekanisme yang sedang berkembang. "Salah satu contohnya harga yang kompetitif. Dengan harga tersebut nantinya akan menarik orang untuk berbelanja," terangnya.
Menurutnya, perlu mendatangkan konsultan agar Pasar Induk Kramat Jati dapat dikembalika fungsi sebagai pusat distribusi. "Kita perlu kreasikan hal ini dan nantinya yang akan mengendalikan mekanisme pasar," imbuhnya.
Selain berbincang dengan para pedagang, Foke juga memantau harga kebutuhan pokok, seperti cabai, bawang merah, buah-buahan, dan sayur-mayur yang cenderung harganya turun. "Walaupun harga cenderung turun, saya akan tetap menugaskan instasi terkait untuk memonitoring. Hal ini dilakukan untuk menjaga stabilitas harga dan suplai barang," tegasnya.
Hasil pantauan Okezone, harga cabai berkisar Rp10 ribu per kg, cabai keriting Rp7.500 per kg. Sedangkan bawang merah per kilogram Rp7.000 dan kentang Rp8.500 per kilogram. Selain itu, harga telur, terigu, dan gula pasir cenderung ikut turun.
(Dadan Muhammad Ramdan)