JAKARTA – Dua pekan lalu wilayah Perbatasan Gaza kembali memanas. Semua diawali aksi penembakan yang terjadi di Israel yang dilanjutkan dengan serangan udara di Gaza yang merupakan bentuk balas dendam Israel atas serangan di wilayah mereka.
Atas insiden ini, warga Gaza kembali menjadi sasaran serangan. Militer Israel yang melancarkan serangan udara tersebut telah menimbulkan korban dari warga Palestina. Sebanyak 15 orang warga Palestina tewas dalam serangan udara ini.
Jumlah ini jauh lebih besar dari serangan yang terjadi di Israel. Negeri Yahudi itu juga menyalahkan Komite Perlawanan Palestina berada di balik serangan yang terjadi di Eilat. Serangan itu sendiri dilaporkan  menewaskan delapan orang warga Israel.
Baca Juga: Dukung Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan, Kabupaten Morowali Hibahkan Tanah ke KKP
Serangan itu berlangsung saat sekelompok pria bersenjata menyerang bus Israel yang berjalan di dekat perbatasan wilayahnya dengan Mesir. Pihak Palestina khususnya Hamas menolak tuduhan mereka berada di balik serangan.
Serangan mematikan itu langsung memicu kecaman dari dunia internasional. Sementara Liga Arab selain mengecam serangan, mereka juga mendesak dihentikannya tindakan militer di wilayah Gaza. Demikian diberitakan Al Jazeera, Kamis (1/9/2011).
Sementara pihak Yordania mengutuk aksi serangan militer Israel dan operasi mereka di Gaza yang telah menewaskan warga sipil dan juga pihak keamanan Mesir.
Tetapi meskipun Hamas bersedia untuk melakukan gencatan senjata, tetap aksi lesakan roket dan serangan udara Israel masih terus terjadi.Â
Hanya karena ulah beberapa orang, warga sipil Palestina terus menjadi korban dari serangan udara Israel.Â
(faj)