BANDUNG- Ketua Umum Nasional Demokrat (Nasdem) Surya Paloh menghadiri pelantikan pengurus wilayah Nasdem Provinsi Jawa Barat.
Pelantikan dilakukan di Hotel Haris Bandung, dan dihadiri ratusan simpatisan serta pengurus organisasi kemasyarakatan (ormas) yang mengusung slogan restorasi Indonesia itu.
Follow Berita Okezone di Google News
Surya Paloh di hadapan ratusan simpatisan yang umumnya mengenakan baju biru, juga menyampaikan orasi. Menurutnya, bangsa dengan masalah yang kompleks seperti Indonesia harus hati-hati dalam menjalankan politik dan kebijakan.
Untuk itu, Indonesia memerlukan pemimpin yang muda dan revolusioner supaya bisa mewujudkan masa depan yang lebih baik. Dibentuknya Ormas Nasdem, menurut Paloh, adalah untuk mewujudkan Indonesia baru.
"Indonesia harus dipimpin orang-orang muda. Itu yang diperjuangkan Nasdem," kata Paloh Sabtu (24/9/2011).
Selanjutnya, Paloh melakukan pelantikan pengurus dan dewan pakar Nasdem Jabar yang terdiri dari pengurus 12 bidang kerja, 13 biro, dan 161 anggota. Ketua PW Nasdem Jabar dipimpin Soleh Salahudin.
Paloh mengaku bangga bisa melantik Nasdem Jabar. Menurutnya, pengurus Nasdem Jabar memikiki formasi yang luar biasa.
Seperti diketahui, kata Paloh, Nasdem belum memiliki banyak donatur, belum bisa melakukan iuran organisasi sehingga tidak banyak biaya yang tersedia untuk jalankan organisasi ini.
"Tapi saya yakin masyarakat Jabar akan bangga. Jangan putus asa kita masih punya kesungguhan hati dan optimisme," pungkasnya.
Selain itu, Paloh juga mengungkapkan betapa besarnya utang Indonesia kepada luar negeri yang jumlahnya terus naik. Pada 2006 utang Indonesia hanya Rp216 Triliun. Sedangkan 2011 jumlah utang Indonesia membengkak menjadi Rp 1.733 Triliun.
"Utang bangsa ini makin besar. Akan menjadi beban dan tanggung jawab generasi berikutnya jika tidak dilakukan upaya yang strategis," kata mantan Ketua Dewan Penasehat Golkar ini.
Sebenarnya, kata Paloh, tidak perlu takut punya utang luar negeri yang besar jika utang itu benar-benar dirasakan rakyat. Namun yang terjadi saat ini justru rakyat tidak merasakannya.
Paloh juga menyinggung tidak sepakat jika Indonesia disebut negara kecil dan dihuni oleh orang-orang kerdil. "Kita wajib menjaga kebanggaan kita sebagai anak bangsa ini.Maka kita perlu pemikiran revolusioner untuk mengejar ketertinggalan saat ini," tegasnya.
(ugo)