Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Garap tambang Sulsel, INCO bisa gandeng investor lain

Wahyudi (Koran Sindo) , Jurnalis-Sabtu, 01 Oktober 2011 |13:11 WIB
Garap tambang Sulsel, INCO bisa gandeng investor lain
Ilustrasi Foto: Corbis
A
A
A

Sindonews.com - PT International Nickel Indonesia Tbk (Inco) masih melakukan pengkajian terhadap rencana pelibatan investor lain di luar Inco, dalam pengelolaan lahan konsesi di Kab Luwu Timur (Lutim), Sulawesi Selatan.

President and Chief Executive Officer Inco Nicolaas D Kanter mengungkapkan, wacana pelibatan investor lain tersebut merupakan hasil pembicaraan manajemen terdahulu dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel.

Oleh karena itu, Nicolaas mengaku, sebagai pejabat baru di perusahaan tambang nikel yang baru berubah nama menjadi Vale Indonesia  tersebut, mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan pengkajian ulang terhadap komitmen Tony Wenas saat menjabat sebagai Presiden Direktur PT INCO.

"Untuk sekarang ini saya baru saja menjabat. Saya akan lihat dan petakan dulu, mengenai komitmen apa yang dijanjikan. Akan saya pelajari," ungkap Nicolaas kepada wartawan di Makassar.

Sebelumnya, dari beberapa kali pembicaraan dengan Pemprov Sulsel, Inco siap membuka diri terhadap tawaran pemprov dalam pelibatan investor lain untuk menggarap lahan konsesi tersebut. Hanya saja, hingga saat ini belum ada kesepakatan pemprov-Inco terhadap perusahaan yang ditunjuk.

"Saya belum bisa berkomentar sekarang. Apa-apa yang telah menjadi komitmen (Pemprov Sulsel-Inco), tentunya menjadi tanggungjawab saya," beber Nicolaas yang baru ditunjuk menjadi President and Chief Executive Officer Inco pada awal pekan ini.

Turur hadir dalam pertemuan itu  Directur External Inco Basri Kamba, dan Plt Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah (BKPMD) Sulsel Irman Yasin Limpo.

Dihadapan gubernur, dia juga berjanji akan terus meningkatkan koordinasi dan melaporkan setiap perkembangan yang terjadi di Inco. Hal itu juga akan dilakukan terhadap pemerintah Lutim, dan pemerintah pusat.

Saat disinggung mengenai target ke depan selepas menjadi pimpinan di Inco, Nicolaas mengaku, akan fokus untuk menjadikan Inco sebagai perusahaan yang berhasil dalam mensejahterahkan karyawan, komunitas yang bekerja, pemerintah pusat, serta semua pemangku kepentingan yang ada.

"PR Pak Tony untuk menjadikan produksi 120 ribu ton, akan saya lanjutkan di tahun mendatang. Komitmen itu juga saya sampaikan ke gubernur. Kita juga sebagai perusahaan, akan selalu mengikuti aturan dimana tempat kita beroperasi. Apa yang kami lakukan, akan tetap berada di jalurnya," paparnya.

Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo dalam pertemuan tersebut, mengimbau kepada manajemen yang baru agar terus melakukan koordinasi. INCO, kata dia, tidak boleh keluar dari Sulsel dan harus mengikuti komitmen yang pernah dipenuhi sebelumnya.

"Bisnis INCO harus jalan dan lebih baik. Kalau lebih baik, makin banyak yang bisa kerja dan makin kondusif daerah ini. Tetapi, harus berbagi kepada rakyat, utamanya yang ada di Lutim. Masyarakat di sana juga harus rasakan manfaatnya," pungkas Syahrul.

Mantan Bupati Gowa dua periode ini menambahkan, pihaknya juga siap melakukan memfasilitasi pertemuan antara pemprov, Pemkab Lutim, dan Inco.

"Harus ada pendekatan paradigma baru terhadap manajemen yang baru ini. Saya dari dulu selalu diam-diam dan tidak melakukan protek. Substansinya, Inco tidak boleh bersoal. Berarti  kalian harus jalan baik," katanya.

(Andina Meryani)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement