BALIKPAPAN - Tidak ada kepanikan penumpang saat pesawat Lion Air JT673 tergelincir ke luar landasan Bandara Sepinggan, Balikpapan, Kalimantan Timur, pagi tadi.
Seorang penumpang asal Jakarta, Husni Djau (59), menuturkan dia merasakan ada dorongan kuat dari belakang sehingga pesawat melaju kuat meski roda sudah menapak aspal runway bandara.
“Kalau panik sih enggak ada, penumpang juga tidak ada yang teriak-teriak. Saat mendarat normal cuma guncangan kecil. Hanya ada dorongan kuat dari belakang, sangat terasa,” ungkap Husni kepada okezone, Minggu (23/10/2011).
Dia melanjutkan, penumpang sempat bingung dan bertanya-tanya apa yang terjadi. “Setelah pesawat berhenti, pramugari meminta penumpang tenang dan mengumumkan kalau pesawat sudah berada di luar landasan, di runend savety area,” lanjutnya.
Penumpang sempat berada 10 sampai 15 menit di dalam pesawat sebelum keluar lewat pintu utama depan. “Tidak keluar dari pintu darurat. Terus diangkut empat atau lima mobil penumpang,” sambungnya.
Cheef Station Handling Lion Air, Rahimsyah, mengatakan di dalam pesawat terdapat 197 penumpang ditambah tujuh kru. Lima di antara penumpang adalah bayi. “60 orang tujuan asal Jakarta dan 40 akan menuju ke Surabaya,” jelasnya.
Sebanyak 40 penumpang yang akan menuju ke Surabaya transit di Sepinggan untuk pindah pesawat, sedangkan 60 lainnya melanjutkan perjalanan menuju Jakarta. Namun mereka harus menunggu pesawat pengganti Lion Air Boeing 737-900ER yang saat ini sudah terbang dari Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang.
Rahimsyah membenarkan pesawat Lion Air tergelincir karena dorongan angin yang kuat. Saat itu kondisi runway juga licin karena diguyur hujan deras. “Angin saat itu kecepatannya 20 sampai 30 knot padahal normalnya untuk penerbangan di bawah 10 knot,” jelasnya.
Pesawat yang dipiloti M Sujud dan co-pilot warga India Jayan Singh itu kini masih dalam proses dipindahkan ke hanggar.
(Anton Suhartono)