BULUKUMBA- Gara-gara pelayanan perawat Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Daeng Radja Bulukumba yang terkesan terlambat dan cuek dalam memberikan pertolongan, keluarga pasien mengamuk di Perawatan I RSUD Bulukumba.
Kamriady, Orangtua pasien yang bernama Aco, warga Kelurahan Kasimpureng, Kecamatan Ujung Bulu, mengamuk lantaran pihak rumah sakit terlambat memberikan pertolongan pada putranya ketika hendak berobat.
Bayi yang menderita penyakit Lendir dan demam itu tidak dapat lagi ditolong hingga mengembuskan napas terakhir di RSUD.
"Iya, saya mengamuk karena perawat terlambat memberikan pelayanan. Obat dan darah yang dibutuhkan untuk pengobatan anak saya (Aco) semua sudah disiapkan," ungkap Kamriady saat ditemui di rumahnya di Kelurahan Kasimpureng, Minggu (8/4/2012).
Menurut Kamriady, pihaknya menyiapkan darah untuk pengobatan anaknya karena darah yang dibutuhkan yakni AB di RSUD sedang habis. Namun setelah semua disiapkan, perawat tidak langsung melayani. Setelah berselang dua jam barulah bayi itu dilayani.
"Seharusnya perawat tidak memperlambat pelayanan karena kondisi bayi sudah gawat. Apalagi, darah dan obat lainnya sudah disiapkan dan harus dipasang cepat kepada pasien. Tapi ini tidak karena nanti ada desakan baru dilakukan pemasangan, yang mengakibatkan kondisi bayi tidak bisa lagi ditolong," tutur Kamdiady.
Dia menilai, pelayanan di RSUD tidak berjalan maksimal karena perawat yang ditempatkan di ruang Perawatan Anak adalah perawat-perawat baru. Padahal, seharusnya ada perawat senior karena ini menyangkut nyawa seorang pasien sehingga membutuhkan yang lebih pengalaman.
"Kita tidak meragukan kualitas yang praktik. Tetapi, harus ada senior yang mendampingi karena dikhawatirkan nanti salah pasang khususnya penyakit lendir," harapnya.
Selain itu, Kamriady menyarankan agar pihak RSUD Bulukumba selalu siaga terutama darah yang dibutuhkan pasien. Sebab, ini merupakan tanggungjawab RSUD menyiapkan meski pasien juga harus waspada. "Kami tidak mempersalahkan siapa-siapa, namun kami sesalkan karena pelayanan terlambat, itu saja," ungkapnya.
Salah seorang perawat RSUD Bulukumba Musfirah mengaku, bahwa pihak RSUD sudah memberikan pelayanan yang terbaik bagi pasien. Hanya saja, kondisi bayi memang sudah gawat karena menderita penyakit lendir dan demam.
"Kami sudah bekerja sesuai prosedur dengan memberikan pelayanan yang terbaik, namun kadang orangtua tidak memahami kondisi itu," jelas Musfirah.
(Stefanus Yugo Hindarto)