Sindonews.com - Ruang biro Administrasi Umum dan Kepegawaian Fakultas Hukum Universtitas 17 Agustus (Untag) Semarang, dibobol kawanan pencuri. Pelaku berhasil menggasak uang tunai yang ada di dalam brankas. Belum diketahui total kerugian akibat pencurian tersebut.
Diduga maling beraksi pada Rabu (4/7/2012) dini hari ketika penjaga malam sedang tertidur pulas. Pelaku masuk ruangan dengan mencongkel jendela dan mencopot teralis besi. Barang di dalam ruangan tersebut diacak-acak pelaku. Brankas yang menjadi tempat penyimpanan uang juga sudah dalam keadaan terbuka.
Follow Berita Okezone di Google News
Ruangan yang diacak-acak kawanan pencuri ini berada di samping kantin Untag. Bagian belakang gedung adalah Kapel (tempat sembahyang umat kristiani) Universitas Kristen Soegijapranata (UNIKA) dengan pembatas pagar besi setinggi dua meter.
Kejadian pembobolan tersebut kali pertama diketahui oleh salah satu pegawai Kristanto (38), warga Dusun Segono Lor, Rt 1 Rw 5, Campurejo, Boja, Kendal yang pada Selasa malam tidur di ruang rapat yang tidak jauh dari ruang administrasi.
Kristanto mengaku, dirinya mengetahui kalau ada pembobolan saat hendak masuk ke dalam ruang kerjanya sekitar pukul 06.15 WIB. Saat masuk dia dikejutkan dengan kondisi dalam ruangan yang acak-acakan, banyak dokumen-dokumen tersebar dilantai dan berserakan di meja. Sejumlah laci meja juga terbuka.
Mengetahui kantornya acak-acakan saksi langsung melapor ke Satpam yang kemudian dilanjutkan melapor ke Mapolrestabes Semarang.
Kristanto mengaku, terakhir meninggalkan ruang administrasi pada pukul 19.00, setelah menyelesaikan pekerjaanya. Setelah itu, dia tidak pulang ke rumah dan tidur di ruang rapat karena kelelahan.
"Saya nonton Televisi di ruang rapat sampai jam 21.00 setelah itu tertidur sampai pagi," kata Kristanto menjelaskan.
Dia mengaku, tidak mengetahui jumlah total uang yang diambil dari dalam brankas. Karena yang mengetahui persis adalah bendahara.
"Yang diambil hanya uang, yang lain tidak ada, padahal ada beberapa laptop di meja tapi tidak diambil. Kalau untuk jumlahnya saya tidak tahu," katanya.
Saksi lain, Suharto, salah seorang satpam yang menjaga gedung fakultas Hukum mengaku, ada tiga satpam yang berjaga di area kampus. Dirinya mengaku, tidak melihat adanya tanda-tanda mencurigakan, pada Selasa 3 Juni malam.
"Saya tidur di depan ruang pembayaran yang agak jauh dari lokasi, jadi tidak mendengar apa-apa," ujarnya.
Tim Inafis yang datang ke lokasi kejadian langsung melakukan olah TKP dengan memeriksa seluruh sudut ruang. Dari hasil olah TKP Polisi menemukan sejumlah sidik jari yang diduga milik pelaku. Polisi juga menemukan kondisi Jendela belakang kantor terdapat bekas congkelan, tralis pengamannya pun sudah terlepas dan dibuang di semak-semak.(azh)
(hri)