 
                DENPASAR - Dua elit Partai Demokrat Jero Wacik dan Gede Pasek Suardika kemungkinan besar tidak akan meramaikan pertarungan dalam perebutan kursi gubernur 2013 mendatang karena memilih berkonsentrasasi pada jabatannya saat ini.
Sinyal tidak turunnya dua petinggi partai tersebut di perhelatan Pilgub 15 Mei 2013, disampaikan Ketua DPD Partai Demokrat Bali I Made Mudarta, terkait figur yang akan diusung partai yang dibidani Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Saat ini, kata dia, kedua kader Bali yang berkiprah di panggung nasional itu tidak akan ditarik turun guna bertarung di pilgub. Seperti diketahui, Jero Wacik menjadi Menteri ESDM dan Pasek Suardika sebagai Ketua Komisi III DPR RI.
"Baik Pak Wacik maupun Pak Pasek ingin menuntaskan kepercayaan yang diberikan Pak SBY hingga akhir masa jabatannya masing-masing," ujar Mudarta usai penyerahan berkas verifikasi empat DPC untuk pendaftaran ke KPU di Denpasar, Bali, Rabu (5/9/2012).
 
Dari pengakuan Jero Wacik, kata dia ingin lebih berkonsentrasi pada tugas beratnya yang telah diberikan Presiden SBY. Demikian juga, Pasek Suardhika belum berniat maju dalam pilgub karena ingin tetap berkonsetrasi di DPR RI.
"Jadi untuk pilgub diserahkan kepada kader-kader di Bali,” kata Mudarta yang juga akan bertarung dalam pilgub.
Karenanya, kini jajarannya, tengah mempersiapkan diri menjelang Pemilihan Gubernur (Pilgub) Bali 15 Mei 2013 depan. Terlebih pihaknya bertekat untuk memperoleh akan 18,6 persen suara.
Tentunya, mandat yang diberikan ini akan digunakan semaksimal mungkin oleh jajarannya. Hanya saja, sampai saat ini, soal figur yang akan diusung masih dalam pengkajian mendalam termasuk paket ideal gubernur dan wakil gubernur.
"Kami tengah mencari figur terbaik tanpa cela, dengan melakukan simulasi paket untuk mendapat tingkat popularitas dan elektabilitasnya yang tertinggi. Jadi nantinya akan lahir paket seksi," tegasnya.
 
Untuk itu, paket yang tengah disurvei akan dilacak rekam jejaknya secara baik yang nantinya tidak berpotensi dijadikan serangan balik lawan dengan isu black campaign.
(Rizka Diputra)