PURWAKARTA - Akibat diguyur hujan selama tiga hari berturut-turut, ribuan ton ikan di Waduk Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, mati mendadak.
Akibatnya, harga ikan anjlok dan para petani ikan serta nelayan mengalami kerugian miliaran rupiah. Ikan-ikan di waduk mati sejak Senin, 14 Januari 2013.
Berdasarkan pantauan, Selasa (15/1/2013), bangkai ikan tampak mengambang hingga ke pinggir waduk Jatiluhur dan terdampar ke daratan, seperti terlihat di Kampung Servis, Desa Jatimekar.
Para nelayan disibukkan dengan membuang bangkai-bangkai ikan mas dan nila itu ke waduk.
Para peternak ikan di Waduk Jatiluhur terpaksa memanen dini dan mengobral ikan-ikan yang mau mati tersebut ke para tengkulak dan warga dengan harga murah. Ikan dijual antara Rp3.000 dan Rp8.000 per kilogram. Harga tersebut sangat jauh dari harga normal, yakni antara Rp13 ribu dan Rp18 ribu.
Hujan tiga hari berturut-turut membuat ikan di waduk kekurangan oksigen. Selain itu, endapan di dasar waduk terangkat ke permukaan sehingga meracuni ikan.
Kematian ikan di Waduk Jatiluhur terjadi setiap musim hujan. Umumnya para petani telah mengantisipasi dengan mengurangi penanaman ikan menjelang pergantian musim kemarau ke musim hujan.
(Anton Suhartono)