2018, Raul Castro Mundur

HAVANA - Presiden Kuba Raul Castro mengumumkan bahwa dirinya akan mengundurkan diri pada 2018 mendatang. Seperti diketahui, tahun 2018 merupakan akhir dari priode kedua presiden berusia 81 tahun itu.

Adik dari Fidel Castro itu membuat pengumuman usai Dewan Nasional Kuba (Parlemen Kuba) kembali memilihnya sebagai presiden untuk lima tahun ke depan. Anggota parlemen baru itu tampaknya akan menunjuk Miguel Diaz-Canel (Wakil Presiden Kuba) sebagai pengganti Castro.

"Ini akan menjadi masa jabatan saya yang terakhir," ujar Castro, seperti dikutip Reuters, Senin (25/2/2013).

Pada awalnya Raul Castro sempat bercanda mengenai kemunduran dirinya dari jabatan presiden. Namun Raul meminta wartawan setempat terus memperhatikan rapat tertutup para pejabat Kuba yang dilaksanakan pada hari ini.

"Usia saya akan segera bertambah menjadi 82, saya sudah punya hak untuk pensiun. Kalian tidak percaya dengan saya? Kenapa kalian meragukan saya?" ujar Raul Castro pada wartawan Kuba.

Sejak 1959 silam, negeri komunis Karibia itu dipimpin oleh keluarga Castro. Fidel Castro yang menggerakkan revolusi menjabat sebagai presiden dan Raul Castro sebagai wakil.

Raul Castro memulai masa jabatannya sebagai Presiden Kuba pada 2008, tepat pada saat Fidel mundur karena kesehatannya yang memburuk. Salah satu hal yang cukup unik adalah, Fidel mundur saat dirinya berumur 86 tahun. Sementara itu pada 2018 mendatang, Raul juga akan mundur di usianya yang ke-86.

Selain mulai memantau situasi politik untuk menunjuk penerus Castro, Pemerintah Kuba juga akan memusatkan perhatiannya pada politisi-politisi muda rezim komunis itu. Mereka harus menunjuk wakil presiden pertama dan lima wakil presiden lainnya.

Fidel Castro juga ikut berpartisipasi dalam rapat Parlemen Kuba setelah menghilang dari publik dalam waktu yang cukup lama. Fidel pun terlihat cukup sehat ketika hadir dalam rapat itu.

(Aulia Akbar)