GARUT - Satu keluarga asal Kabupaten Garut, Jawa Barat, yang terdiri dari lima orang, dilaporkan masih terjebak di kawasan konflik di Mesir. Kondisi tersebut membuat cemas keluarga di Garut . Mereka mendesak agar KBRI di Kairo segera mengevakuasi lima orang tersebut.
Satu keluarga tersebut adalah pasangan suami istri, Ahmad Syarif Hidayat dan Atin Kartini, serta tiga anak mereka.
Kakak Syarif, Adang, Sabtu (24/8/2013), mengatakan, berdasarkan informasi yang diterimanya, Syarif dan keluarga kini berada di kawasan Adawiyah atau 500 meter dari Lapangan Rabiah Adawiyah, lokasi bentrokan berdarah antara militer Mesir dan massa pendukung Muhammad Morsi, yang menewaskan lebih dari 100 orang.
Komunikasi melalui telefon, kata Adang, putus sejak bentrokan terjadi. Kini, komunikasi antara keluarga di Garut dan Adawiyah mengandalkan situs jejaring sosial Facebook.
Adang bersama keluarganya yang tinggal di Kampung Bayubud, Desa Sindang Palay, Kecamatan Karangpawitan, Garut, mengaku masih sangat gelisah. Apalagi, satu dari tiga anak Syarif dan Atin masih bayi.
Di Mesir, Syarif bekerja sebagai guru Bahasa Indonesia di Pusat Kebudayaan dan Informasi KBRI, Kairo. Sejak bentrokan berdarah terjadi, Syarif dan keluarganya tidak bisa keluar dari rumah karena kondisinya masih berbahaya. Apalagi, saat ini pemerintah yang berkuasa di sana memberlakukan jam malam.
Pesan terakhir yang diterima Adang melalui Facebook, Syarif meminta bantuan agar keluarganya segera dievakuasi.
(Anton Suhartono)