Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Bentrok di Osowilangun Diduga Akibat Teguran Warga

Nurul Arifin , Jurnalis-Selasa, 26 November 2013 |12:08 WIB
Bentrok di Osowilangun Diduga Akibat Teguran Warga
Ilustrasi
A
A
A

SURABAYA - Bentrok antara warga dan massa beratribut silat di kawasan Osowilangun, Surabaya, Jawa Timur diduga lantaran konvoi yang dilakukan oleh rombongan silat tersebut. Rombongan sekira 200 orang melewati Jembatan Branjangan.

Iskandar, salah satu warga sekitar mengatakan, saat itu sejumlah rombongan silat dalam perjalanan dari Gresik menuju Surabaya. Barisan belakang yang berseragam hitam ini terus menggeber sepeda motor hingga menimbulkan kebisingan. Padahal malam sudah larut dan warga sekitar tengah istirahat.

"Barisan kendaraan pencak silat yang paling belakang, itu 'blayer-blayer'. Lah warga kan bising, apalagi ada orang sakit. Hingga akhirnya warga pun menegurnya," kata Iskandar, Selasa (26/11/2013).

Teguran itu ditanggapi lain oleh salah seorang dari rombongan. Hingga akhirnya terjadi keributan antara dua belah pihak. Rupanya, keributan itu memicu barisan pencak silat di bagian depan, ikut turun dan memukuli warga yang menegur.

Karena kalah jumlah, warga pun turut berlarian. Rombongan pencak silat yang emosi merusak rumah warga dengan cara melempari batu ke berbagai arah. Akibatnya puluhan rumah di sekitar Jembatan Branjangan, rusak. Empat di antaranya rusak parah. Tak hanya itu, beberapa becak dan sepeda motor juga dibakar oleh massa.

Polrestabes Surabaya masih melakukan identifikasi di lokasi kejadian. Kasubag Humasy Polrestabes Surabaya Kompol Suparti mengatakan, Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Setija Junianta masih berada di lokasi kejadian.

"Pak Kapolres masih dilokasi. Nanti untuk keterangannya nunggu beliau datang," singkat Suparti ketika dihubungi Okezone.

(Risna Nur Rahayu)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement