Putri Bungsu Gusti Joyo Tak Sempat Lihat Pemakaman Ayahnya
YOGYAKARTA - Prosesi pemakanan adik Sri Sultan Hamengkubuwono X, GBPH Joyokusumo sudah selesai sekira pukul 16.00 WIB sore tadi di makam keluarga Hastorenggo, Kotagede, Yogyakarta. Kerabat dan juga para pelayat mengantarnya hingga peristirahatan terakhir.
Namun, putri bungsu Gusti Joyo, R Rio Jatiningrum yang akrab disapa Jeng Astrid tak bisa melihat ayahnya untuk terakhir kali. Sebab, dia masih dalam perjalanan pulang dari Jerman yang menimba ilmu.
Kanjeng Gusti Pangeran Haryo (KGPH) Hadiwinoto menyampaikan, sesuai kesepakatan keluarga, pemakaman Gusti Joyo tidak menunggu kedatangan putri terakhirnya. Sebab, jika harus menunggu dianggap tidak baik karena lebih dari 24 jam Gusti Joyo meninggal dunia.
"Jeng Astrid baru tiba di Jakarta nanti malam sekitar jam 22.00 WIB. Kalau mau menunggu harus besok (Kamis 2 Januari), itu kurang baik karena lebih dari 24 jam," kata Gusti Hadi, sapaan KGPH Hadiwinoto kepada wartawan, Rabu (1/1/2014).
Adik Gusti Joyo itu menyampaikan pemakaman yang dilakukan hari ini dianggap sudah baik meski tidak disaksikan putri terakhir alm Gusti Joyo. "Sudah diberitahukan, dia ikhlas menerimanya karena keadaan," imbuh Gusti Hadi.
Almarhum Gusti Joyo meninggalkan seorang istri, BRay Joyokusumo dan tiga anak, yakni, R Rio Jatiningtyas (putri), KRT Jayaningrat (putra), dan R Rio Jatiningrum (putri). Semasa hidup, Gusti Joyo dinilai memiliki banyak keteladanan dalam bersikap.
"Sikapnya sangat ramah, kalau bersuara itu tidak pernah keras, suaranya pelan," kata Jamaludin, seorang abdi dalem puno kawan.
Pria yang tinggal di Bantul itu mengaku sering mendapat 'pitutur' dari Gusti Joyo. "Beliau itu meminta agar hidup itu seimbang antara kebutuhan jasmani dan rohani, kalau kerja ya jangan bohong atau curang dan sebagainya," paparnya.
(Rizka Diputra)
