BOGOR - Jelang perayan Cap Go Meh esok hari, warga keturunan Tionghoa di Bogor menggelar ritual potong lidah. Tujuannya, sebagai bentuk rasa syukur dan memohon perlindungan serta diberikan rizki kepada para leluhur.
Ritual potong lidah ini dilakukan di Klenteng Dhanagun oleh empat orang tangsin yang merupakan para pendekar dari perguruan Citarum Bogor.
Ketua Satu Bidang Pelestarian Budaya Tionghoa Vihara Dhanagun yang juga tokoh spiritual, Dede Tanuwijaya mengatakan bahwa ritual ini dilaksanakan secara rutin setiap akan dilangsungkan penyelenggaraan Cap Go Meh. “Ritual ini juga sebuah upacara tolak bala. Artinya kita memohon kepada para dewa untuk selalu diberikan keselamatan dan dijauhkan dari segala marabahaya,” jelasnya kepada Okezone, Jumat (14/2/2014).
Lanjutnya, ritual ini juga dilakukan untuk meminta kepada para dewa untuk kelancaran usaha. “Untuk yang usahanya kurang baik kesempatan ini bisa dijadikan momen untuk memohon agar usahanya kembali dilancarkan,” ungkapnya.
Kata dia, darah yang menetes dari lidah para tangsin yang disayat akan di tulis pada kertas mantera berwana kuning. Tulisan tetesan darah itu yang merupakan bentuk permohonan kepada para dewa untuk mengusir aura jahat, kelancaran usaha, tolak bala dan rejeki.
Ritual yang berlangsung sekitar satu jam itu, diawali dengan acara penyampaian doa yang dilakukan oleh tokoh spiritual.
(Dede Suryana)