Anggito Abimanyu Resign, Mahasiswa FEB UGM Kecewa
YOGYAKARTA - Puluhan mhasiswa dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Gajah Mada (FEB UGM) Yogyakarta terkejut atas pernyataan pengunduran diri salah satu dosen mereka, Anggito Abimanyu.
"Kenapa mundur dari dosen, saya kira itu bukan dosa besar yang harus ditanggung hingga harus mundur dari dosen," kata Iqbal, salah satu mahasiswa FEB UGM Yogyakarta, Senin (17/2/2014).
Puluhan mahasiswa lainnya memenuhi ruang University Center UGM Yogyakarta yang dipakai dalam mengelar keterangan pers kemunduran Anggito Abimanyu dari staf pengajar. Para mahasiswa dan mahasiswi terlihat kecewa atas sikap dosennya tersebut.
"Klarifikasi saja sebenarnya cukup kalau memang itu bukan opini sendiri. Sangat disayangkan sebenarnya," kata Ririn, mahasiswi lainnya.
Secara pribadi, Rektor UGM Praktikno menyayangkan keputusan yang diambil Anggito. Namun, untuk kelembagaan, Pratikno belum bisa memutuskan disetujui atau tidak pengunduran diri Anggito. Sebab, proses mundurnya dosen harus memenuhi berbagai tahap dari kampus.
"Secara pribadi saya sempat kaget mendengarnya, Anggito ini aset yang dimiliki UGM, UGM juga punya aset lain yang lebih tinggi yakni kejujuran," katanya.
Pratikno meminta jangan ada spekulasi sebelum ada keputusan final dari Senat dan Komisi Etik UGM. Keputusan final yang diprediksi tiga bulan ke depan akan menentukan apakah masih dipertahankan atau tidak di UGM Yogyakarta.
Sebagaimana diketahui, Anggito Abimanyu menyatakan mundur dari dosen FEB UGM Yogyakarta, hari ini. Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama itu merasa bertanggung jawab atas artikel opini tulisannya yang dimuat dalam suratkabar pada Senin, 10 Februari lalu.
Artikel opini berjudul 'Gagasan Asuransi Bencana' itu jauh hari sudah dimuat pada 21 Juli 2006 silam dengan penulis Hotbonar Sinaga dan Muhawar Kasan.
"Demi mempertahankan kredibilitas UGM sebagai Universitas dengan komitmen pada nilai-nilai kejujuran, integritas, dan tanggung jawab akademik, saya Anggito Abimanyi telah menyatakan permohonan pengunduran diri sebagai dosen UGM kepada Rektor UGM," kata Anggita.
"Pengunduran diri ini terkait dengan artikel opini saya di harian kompass berjudul 'Gagasan Asuransi Bencana' pada 10 Februari 2014. Dalam penulisan artikel opini tersebut, telah terjadi kesalahan pengutipan referensi dalam sebuah folder di komputer pribadi yang belakangan diketahui merupakan kertas kerja yang ditulis oleh saudara Hotbonar Sinaga dan Munawar Kasan," imbuhnya.
"Atas kejadian itu saya menyatakan menyesal dan permintaan maaf yang sebesar-besarnya kepada Rektor dan civitas akademika UGM, Dekan, dan para dosen FEB UGM, Mahasiswa dan alumni UGM, harian Kompas, dan pihak-pihak lain yang merasa dirugikan dengan adanya tulisan saya tersebut, khususnya saudara Hotbonar Sinaga dan Munawar Kasan. Proses selanjutnya akan kami serahkan kepada pihak UGM sesuai dengan ketentuan yang berlaku," pungkasnya.
