Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Hari Bumi, ITS Uji Emisi Kendaraan Bermotor

Hari Bumi, ITS Uji Emisi Kendaraan Bermotor
Uji emisi di ITS. (Foto: Dokumentasi ITS)
A
A
A

JAKARTA - Beragam aksi dilakukan mahasiswa untuk mengisi peringatan Hari Bumi Sedunia yang jatuh pada 22 April sesuai dengan bidang ilmu mereka. Seperti yang dilakukan oleh Himpunan Mahasiswa Teknik Lingkungan (HMTL) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya yang kembali menggelar uji emisi kendaraan bermotor.

Mengusung tema Reduce the Carbon Footprints, acara tersebut digelar di Gedung Balai Pemuda Surabaya. Ratusan kendaraan roda empat pun mengantri untuk bisa diuji kandungan emisi gas buangnya oleh para mahasiswa.

Ketua Acara Ahmad Haritsah mengungkap, acara ini dibagi dalam dua kegiatan. Pertama, kata Ares -begitu sapaan akrabnya- adalah kegiatan uji emisi untuk kendaraan roda empat yang kebetulan lewat di depan gedung tersebut. Sedangkan kegiatan lainnya yakni berupa kampanye mengelilingi komplek balai pemuda Taman Hapsari Surabaya dengan membawa pesan-pesan yang dituliskan di kertas ukuran A2.

"Orasinya berisi tentang ajakan untuk menjaga bumi dari pemanasan global, pembangunan yang tidak terkontrol, dan pentingnya menjaga kebersihan air. Kami mencoba mengilustrasikannya dalam poster-poster yang kami bawa," ujar Ares, seperti dikutip dari ITS Online, Kamis (24/4/2014).

Dia menjelaskan, dalam proses uji emisi, beberapa kendaraan yang melewati lokasi pengujian bisa langsung masuk dan diuji kandungan gas buangnya. Sesi pengetesan pun dibagi dalam dua jalur, yakni mobil bermesin diesel dan bensin.

Dalam pelaksanaannya, petugas dan beberapa panitia langsung mencatat dan memasukkan alat seperti selang di knalpot mobil tersebut. Tak lama kemudian, pengemudi kendaraan diarahkan untuk menginjak pedal gas hingga putaran mesin berada di angka 3500 rpm.

"Dengan kondisi AC mati, alat kotak yang masing-masing bernama multigas analizer dan smoke tester itu langsung bisa mencatat kandungan asap kendaraan mobil," tuturnya.

Mahasiswa angkatan 2011 itu menambahkan, tujuan digelarnya kegiatan itu ialah menyadarkan warga kota Surabaya akan pentingnya menjaga keadaan bumi. Salah satunya dengan turut mengurangi kadar gas karbondioksida dan menyediakan taman di lahan rumahnya agar terwujud kota Surabaya yang sehat dan bersih.

"Maka dari itu, kalau yang sudah uji coba dan lulus, akan kami berikan stiker dan tanaman untuk ditanam di rumahnya. Sedangkan untuk yang belum lulus ujicoba, panitia dan petugas lantas memberikan peringatan untuk segera melakukan servis mengenai keadaan mesinnya," urai Ares.

Dalam kesempatan yang sama, perwakilan industri, yakni Astra World Surabaya yang turut membantu pelaksanaan kegiatan itu juga berbagi ilmu kepada masyarkat dan mahasiswa terkait emisi gas buang kendaraan bermotor. Service Head Astra World Surabaya Heri Suryo mengatakan, mobil berbahan bakar bensin yang diproduksi pada 2007 ke bawah wajib memiliki kandungan gas karbon monoksida sebesar 4,5 persen.

"Sedangkan untuk mobil yang diproduksi pada 2007 ke atas tidak boleh memiliki kandungan gas karbon monoksida lebih dari 2,5 persen. Beda kalau untuk mobil diesel, pengukuran opacity di smoke tester tidak boleh lebih dari 70 ppm," ungkap Heri sambil menunjuk mobil yang biasa mengeluarkan asap hitam.

Menurut Heri, mobil berbahan bakar bensin yang dinyatakan belum lulus uji emisi gas karbon monoksida bisa langsung mengecek kondisi busi, sensor bahan bakar, dan pengukur tekanan emisi pada mesin mobil tersebut. "Mungkin ada jelaga karbon yang terlalu banyak, sehingga akan berdampak pada tenaga yang tidak efisien dan beremisi boros," imbuhnya.

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement