Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement
HUT Bapak Psikologi (3)

Sigmund Freud, Kokain & Perokok Berat

Rani Hardjanti , Jurnalis-Sabtu, 10 Mei 2014 |16:08 WIB
Sigmund Freud, Kokain & Perokok Berat
Sigmund Freud dan anak perempuannya, Anna Freud. (Foto: Library of Congress/About.com)
A
A
A

JAKARTA - Teori-teori psikologi yang ditemukan oleh Sigmund Freud telah membuka tabir ilmu sosial. Teori yang dikemukakan pun menjadi dasar ilmu psikologi dunia.

Tetapi ternyata dia adalah pengguna kokain, sebuah zat terlarang yang bisa berdampak negatif pada tubuh. Seperti apa kehidupan Sigmund Freud, berikut lanjutannya seperti dikutip dari Interesting and Revealing Fact About Freud, Sabtu (10/5/2014).

8. Sigmund Freud dan kokain
Sebelum dinyatakan sebagai zat terlarang, kokain biasa digunakan untuk obat analgesik. Bahkan digunakan sebagai bahan rumah tangga termasuk obat pelega tenggorokan.

Freud mengembangkan minat pada pontensi efek antidepresan yang terkandung dalam kokain. Awalnya Freud menganjurkan penggunaan kokain untuk berbagai tujuan. Setelah efek kokain dinyatakan berbahaya, reputasi Freud pun terimbas.

9. Perokok berat
"Kadang-kadang, rokok hanyalah rokok". Pernyataan itu pernah dilontarkan oleh Sigmund. Namun, hingga kini belum ada yang bisa membuktikan benar dikatakan oleh bapak psikologi.

Namun, dia benar sebagai perokok berat. Dia gemar menghisap cerutu. Penulis biografi Sigmund mengatakan, dia merokok 20 batang cerutu dalam sehari.

10. Meninggal karena kanker

Akibat kebiasaannya merokok, Sigmund pun terkena kanker mulut. Sigmund sempat menjalani operasi bedah sebanyak 30 kali.

Pria lulusan Universitas Wina ini, sempat meminta dokter yang menanganinya untuk membantu Sigmund bunuh diri, dengan memberikan morfin dengan dosis tiga kali lipat.

Dia menghembuskan napas terakhirnya pada 23 September 1939 pada usia 83 tahun.

(Rifa Nadia Nurfuadah)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement