JAKARTA - Banyak kalangan mendukung jika calon presiden PDI Perjuangan Joko Widodo (Jokowi) berduet dengan Jusuf Kalla (JK). Namun, ada juga nada sumbang terkait pasangan beda usia ini.
Pengamat politik dari Universitas Indonesia, Boni Hargens, mengakui elektabilitas Jokowi dan JK sama - sama tinggi. Namun, tak berarti duet keduanya ideal.
"Ya, JK kan dominan. Nanti, dia bisa atur Jokowi balik. Susah juga pertimbangannya," kata Boni saat berbincang dengan Okezone, Minggu (18/5/2014).
Direktur Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) tersebut, mengatakan menduetkan Jokowi-JK bukanlah perkara mudah. "Tak mudah. Sebenarnya Abraham Samad bagus. Tapi jaringannya enggak sekuat JK," tegasnya.
Namun, Boni pun tak yakin Jokowi - Samad bakal berduet di pemilihan umum presiden (pilpres) 9 Juli 2014 mendatang. "Padahal, ideal banget sama Abraham Samad. Tapi yang ideal selalu sulit dalam politik. Karena politik bicara hal-hal terukur, yang ideal kadang sulit mengambil bentuk dalam kenyataan," paparnya.
"Ada orang baik ideal tapi enggak memenuhi syarat teknis seperti uang, partai dan lain-lain. Namun, yang kurang ideal malah punya semuanya," tuntasnya.(fid)
(Ahmad Dani)