SEMARANG - Kepala PT KAI Daerah Operasional IV Semarang, Wawan Ariyanto, mengungkap kronologis tabrakan Kereta Api Kamandaka dengan mobil pick up di Pemalang, Jawa Tengah.
Menurut Wawan, tabrakan tersebut terjadi karena sopir pick up nekat menerobos padahal perlintasan tersebut tidak bisa dilintasi. "Tadi malam ceritanya begini. Itu (perlintasan) sudah kami patok besi. Dari jalan yang satu (mobil pick up)tidak bisa masuk. Dari jalan lain masuk," kata Wawan di Stasiun Tawang, Semarang, Jawa Tengah, Senin (4/8/2014).
Walhasil, kata Wawan, mobil pick up tersebut terjebak di tengah-tengah perlintasan dan tidak bisa keluar. "Mobilnya kejebak, tidak bisa keluar," ujar Wawan menambahkan.
Di saat bersamaan, Kereta Kamandaka yang sedang bertolak dari Semarang menuju Purwokerto melintas. Si sopir, kata Wawan, memilih kabur meninggalkan mobil. "Ditinggal lari sama sopirnya. Kami (sudah) ada upaya supaya mobil tidak bisa lewat di situ. Tapi diterobos," ungkap Wawan.
Seperti diketahui, Kereta api Kamandaka yang bertolak dari Semarang menuju Purwokerto menabrak sebuah mobil pick-up di Pemalang, Jawa Tengah. Kecelakaan terjadi di Kilometer 129 + 8/9 antara Pemalang - Surodadi pada pukul 18.22 WIB.
Tidak ada korban jiwa dari kecelakaan tersebut. Namun, atas peristiwa tersebut, Wawan meminta para pengendara untuk lebih mawas diri dalam berkendara. "Kami di Daops IV ada 905 perlintasan. Yang kami jaga hanya 92. Ini kami lagi sosialiasi untuk pelan-pelan di tutup," ungkap Wawan.
(Muhammad Saifullah )