ISLAMABAD - Kondisi mencekam masih menyelimuti Pakistan setelah demo besar, Minggu, 31 Agustus. Demo tersebut digelar menuntut Perdana Menteri Nawaz Sharif mundur.
Untuk meredakan potensi kerusuhan lanjutan, militer Pakistan siap mengambil tindakan pencegahan. Keputusan ini diambil setelah militer Pakistan menggelar rapat darurat di Kota Rawalpindi.
Dalam pernyataan singkatnya sesuai pertemuan, militer Pakistan kembali menegaskan komitmen mereka untuk menegakkan demokrasi di Pakistan. Namun, militer Pakistan tetap menyatakan akan memperbaiki krisis tersebut.
"Pengerahan kekuatan hanya akan memperburuk masalah. Kami tegaskan situasi ini hanya bisa diselesaikan secara politik tanpa harus membuang waktu dan tanpa ada kekerasan," sebut pernyataan resmi militer Pakistan seperti dikutip dari Reuters, Senin (1/9/2014).
Seperti diinformasikan sebelumnya, rusuh di Pakistan dipicu oleh protes dari pihak oposisi. Protes tersebut berujung kericuhan setelah adanya tindakan represif yang diambil Polisi Pakistan untuk membubarkan demo.
Akibat kejadian ini dua orang pendemo tewas. Tidak cuma menelan korban jiwa, kericuhan tersebut juga menyebabkan ratusan korban luka.
(Andreas Gerry Tuwo)