Padahal, KA jarak pendek selalu jadi alat transportasi utama warga yang tak mampu untuk berangkat dan pulang kerja dari Jombang ke Surabaya di setiap harinya.
Mereka keberatan tiket KA dinaikkan di saat hampir berbarengan dengan naiknya harga gas elpiji, BBM dan berbagai harga sembako. Jika tiket KA turut dinaikkan, jelas mereka yang sehari-hari hanya bekerja sebagai buruh pabrik atau kuli bangunan takkan mampu menopang ekonomi keluarga lagi.
Selama ini, warga pulang-pergi ke Surabaya dengan KA jarak pendek, KRD Rapih Doho dari Jombang tujuan Surabaya, hanya membayar tiket seharga Rp2 ribu. Kini setelah dinaikkan, mereka harus membayar Rp10 ribu.
Warga menuntut pemerintah membatalkan kenaikan harga tiket. Di sisi lain meski stasiun diramaikan aksi unjuk rasa, tapi aktivitas pelayanan KA di Stasiun Jombang tetap berjalan normal.
(Randy Wirayudha)