“Saya kira Ical sedang meminta bantuan Keluarga Cendana ya. Sebab, Keluarga Cendana dinilai punya power di Golkar,” ujarnya kepada Okezone, Rabu (15/4/2015).
Jeirry menambahkan, sikap Ical yang meminta bantuan Keluarga Cendana adalah sesuatu yang wajar. Sebab ketika Golkar masih berkuasa selama 32 tahun melalui pemerintahan Presiden Soeharto, Keluarga Cendana sangat powerfull.
“Dulu memang Keluarga Cendana powerfull di Golkar. Tapi, saya kira usaha Ical ini tidak akan efektif,” ucapnya.
Menurut Jeirry, kehadiran Keluarga Cendana dalam kubu Ical bisa menjadi sebuah beban. Sebab, masyarakat Indonesia masih banyak yang tidak suka saat Keluarga Cendana berkuasa di Indonesia.
“Saya rasa masih ada kelompok masyarakat yang trauma dengan rezim Orde Baru. Tapi ini juga bisa menimbulkan resistensi di Golkar. Bisa jadi resistensinya sekuat dulu,” tuturnya.
Sebelumnya, Kantor DPP Golkar di Slipi, Jakarta Barat, sudah dikuasi kubu Agung Laksono. Mereka yakin sebagai pengurus resmi Golkar usai mendapat pengesahan dari Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham).
Sementara Golkar Kubu Ical menilai kepengurusan Agung tidak sah. Sebab, Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) sudah memutuskan menunda pelaksanaan keputusan Kemenkumham terkait pengesahan kepengurusan Golkar kubu Agung tersebut.
(Abu Sahma Pane)