JAKARTA - Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah mendukung langkah pemerintah mengeksekusi mati para terpidana kasus narkoba. Sebab, hal itu menunjukkan Indonesia tak main-main dengan peredaran narkoba.
Menurut Fahri, saat ini seluruh dunia tahu bahwa Indonesia serius dengan narkoba dan saatnya menghukum produsen serta para distributor dengan tegas.
"Ini soal kejahatan, ada nyawa bangsa Indonesia yang dipertaruhkan yang harus dibayar juga dengan nyawa," kata Fahri kepada wartawan di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (28/4/2015).
"Saya lihat data kematian terkait narkoba. Marilah kita menghormati ini dan Indonesia mengirim sinyal bahwa kita tidak main-main dan ini tidak bisa dimaafkan," sambungnya.
Politikus PKS itu pun mengkritik keras Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang selalu menggunakan standar ganda. Namun jika yang kena warga negara-negara maju, nyawa warganya seperti mahal betul.
"Tapi, mana suara PBB ketika aktivis politik di Mesir dihukum mati? Mereka diam saja. Mana sikap PBB?" tegasnya.
Fahri juga mempertanyakan perlindungan PBB terhadap aktivitas politik. "Sudahlah ini omong kosong. Jangan ajari kami soal kemanusiaan," terangnya.
Dia meminta masyarakat untuk mengerti bahwa Indonesia tidak boleh mengorbankan rakyatnya hanya karena harus mendengarkan suara negara-negara lain.
"Narkoba ini korbannya kehilangan nyawa dan itu Bangsa Indonesia. Jadi, harus dibayar juga dengan nyawa," tukasnya.
(Fiddy Anggriawan )