Kemudian pada hari Minggu 31 Mei 2015, ia kembali ke daerah tersebut bersama Sayono, kakaknya, sambil membawa linggis. Sesampainya di lokasi, mereka berdua langsung mencongkel batu tersebut. Setelah batu berhasil dicongkel, lalu batu ungu itu terbelah dan di dalamnya tampak seperti kristal berwarna ungu.
"Batu itu seperti terikat akar pohon. Batu tersebut atas bawah atau satu tangkep," katanya.
Sayono menuturkan, penemuan batu itu diawali sebuah mimpi pada dirinya. "Tidak menyangka jika warnanya ungu. Sebelumnya, saya sempat bermimpi agar mengambil batu di sekitar lokasi," tuturnya.
Dia menjelaskan, untuk membawa batu dengan lebar 70 sentimeter (cm) dan tinggi 80 cm tersebut, dirinya harus dibantu enam orang rekannya. "Cukup berat batunya, jadi saya minta tolong ke warga," ucapnya.
Sayono mengaku tidak mengetahui jenis batu tersebut. Namun, dia tidak akan menjual batu tersebut meski ada yang menawar hingga jutaan rupiah. "Kemarin, ada yang bilang batu temuannya termasuk jenis kristal lavender, dan sempat ditawar jutaan rupiah. Tetapi, tidak saya berikan. Karena takut kualat," katanya. (fal)
(Muhammad Saifullah )