Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Maritim Indonesia Berpotensi Jadi Rujukan Dunia

Mohammad Saifulloh , Jurnalis-Jum'at, 21 Agustus 2015 |10:44 WIB
Maritim Indonesia Berpotensi Jadi Rujukan Dunia
A
A
A

JAKARTA - Presiden Joko Widodo harus segera membuktikan bahwa program Nawacita untuk mewujudkan Indonesia sebagai negara maritim yang kuat. Sebenarnya, Indonesia berpotensi menjadi rujukan dunia soal Maritim, jika mampu melestarikan dengan baik kekayaan laut yang dimilikinya.

"Indonesia memiliki kekayaan laut terbesar di dunia, bahkan titik pusat keragaman maritim berada di wilayah kita. Indonesia sangat kaya tapi sayang kita masih kurang peduli terhadap upaya pelestarian laut terutama terumbu karang sebagai habitat ikan," ujar Komandan Korps Marinir (Dankormar) TNI AL Mayjen TNI (Marinir) Buyung Lalana, yang dihubungi Jumat (21/8/2015).

Buyung yang belum lama ini menggagas kampanye Save Our Littoral Life (SOLL) mengatakan bahwa Indonesia berpotensi sebagai negara rujukan dunia soal maritim. Buyung menyayangkan kurangnya atensi masyarakat terhadap manfaat pelestarian terumbu karang. Padahal kekayaan laut ini berdampak pada peningkatan wibawa di mata dunia dan isu maritim bisa menjadikan Indonesia sebagai pengaruh besar bagi isu maritim di tingkat global.

Kondisi ekosistem laut terutama terumbu karang di Indonesia, menurut Buyung, mengkhawatirkan. Tercatat 46 persen dari total luas terumbu karang yang kita miliki mengalami kerusakan, dan empat persen dalam kondisi kritis. Sedangkan terumbu karang yang berada dalam kondisi baik hanya sebesar 33 persen, dan yang sangat baik hampir mencapai tujuh persen saja. Semakin baik terumbu karang, semakin banyak ikan di laut Indonesia.

Buyung menjelaskan bahwa saat ini kerusakan terumbu karang di wilayah barat Indonesia telah mengalami penurunan signifikan, khususnya di kawasan pantai barat pulau Sumatera dan Laut Jawa. Pencapaian tersebut didorong oleh semakin tegasnya sikap pemerintah dalam menangani kasus perusakan terumbu karang. Selain itu, pengedukasian terkait kepada masyarakat juga kian meluas.

"Kini di wilayah timur Indonesia justru sedang terjadi hal yang sebaliknya, walaupun kecil intensitasnya, tapi harus segera ditindak dengan tegas. Apalagi di sana terdapat segitiga terumbu karang dunia yang nilainya tidak terhingga bagi kelangsungan ekosistem laut global," tegas Buyung.

Sementara itu pengamat komunikasi dan politik Universitas Paramadina, Hendri Satrio mengatakan bahwa nilai lebih Jokowi dalam program Nawacitanya adalah menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia. Saat peringatan Konferensi Asia Afrika (KAA) Bandung Jokowi kembali mengingatkan Indonesia sebagai salahsatu negara maritim terkemuka dunia.

“Isu poros maritim adalah sesuatu yang istimewa saat kampanye Jokowi dan diucapkannya kembali saat KAA, karena itu dia harus bisa membuktikan program maritim,” kata Hendri Satrio.

"Sekarang dengan disampaikannya pesan itu, Jokowi tidak hanya berkomitmen pada Indonesia, tapi juga kepada seluruh bangsa di Asia-Afrika,” kata Hendri. Dalam kesempatan itu menurut Hendri, Jokowi mengatakan bahwa Indonesia akan bekerja menjadi jembatan maritim yang menghubungkan kedua benua.

(Muhammad Saifullah )

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement