Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Pengamat: Counter Buku Misbakhun dengan Data

Antara , Jurnalis-Sabtu, 22 Agustus 2015 |02:01 WIB
Pengamat: <i>Counter</i> Buku Misbakhun dengan Data
A
A
A

JAKARTA - Pakar hukum tata negara dari Universitas Parahyangan, Asep Warlan Yusuf, menyarankan para loyalis Presiden Keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono untuk membuat buku tandingan terkait dengan kasus Bank Century.

Mereka dinilai tidak elok ketika menyikapi sebuah buku dengan mengecam atau menuding penulisnya di luar konteks isi buku. “Bahaya kalau menyikapi sebuah buku dengan cara seperti itu. Kalau memang apa yang ditulis Pak Misbakhun soal kasus Century tidak benar, mudah saja, tinggal dicounter dengan data yang lebih kuat. Kan publik juga sudah pandai sehingga nanti bisa membedakan,” ujar Asep Warlan Yusuf, Jumat (21/8/2015).

Menurut Asep Warlan, Misbakhun berani menulis buku tentu juga dengan pertaruhan kredibilitas karena posisinya sebagai anggota DPR.

“Artinya, secara logika tidak mungkin juga seorang anggota DPR gegabah menulis buku jika datanya tidak akurat dan valid. Ini pertaruhannya kredibilitas yang nulis,” ujarnya.

Oleh karena itu, alangkah lebih baiknya dan memang seyogianya para pendukung SBY agar dalam menyikapi sebuah buku dengan cara yang ilmiah juga.

“Jika para pendukung SBY membuat buku tandingan sebagai bantahan atas buku yang ditulis Misbakhun, maka buku itu tak saja akan menjadi data pembanding bagi publik dalam melihat kasus Bank Century, tetapi juga bisa menjadi informasi penting bagi penegak hukum untuk menuntaskan kasus Century,” ujarnya.‎

Seperti diketahui, buku karya Misbakhun tentang kasus Century yakni berjudul Sejumlah Tanya Melawan Lupa-Mengungkap 3 Surat SMI Kepada Presden SBY mendapat reaksi keras dari beberapa loyalis SBY.

Ruhut Sitompul misalnya, dia menilai Misbakhun sedang stres berat karena program dana aspirasi tidak disetujui pemerintah. Kemudian Herman Khaeron menilai apa yang diungkap Misbakhun dalam bukunya hanya mengira-ngira. ‎

(Muhammad Saifullah )

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement