JAKARTA - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) diisukan akan bercerai dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi), jika Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli masih menjabat sebagai pembantu Presiden.
Direktur Lingkar Madani (LIMA), Ray Rangkuti mengaku, JK harus tetap pada jabatannya sebagai Wakil Presiden. Sebab jika pria asal Makasaar itu memutuskan bercerai dengan Jokowi, sama saja tidak tahan banting terhadap kritik dari salah satu menterinya.
"Enggak yakin. Kalau JK melakukan itu JK yang dianggap orang kerdil berhadapan dengan menterinya kok dia harus mundur. Kalau JK mundur itu cemen sekali," ujar Ray kepada Okezone di Jakarta, Senin (24/8/2015).
Menurut Ray, JK tidak akan memilih mundur dari jabatannya. Pasalnya jadi kepala negara sangat malah harganya, terlebih diyakininya, di pemilihan presiden (Pilpres) JK telah mengelontorkan uang yang tidak sedikit.
"Jadi enggak yakin saya jabatannya akan dilepas, itu Wakil Presiden itu jabatan yang paling top lah. Masa dia mau mundur gara-gara dikritik terus oleh menteri. Apalagi JK udah keluarin biaya yang banyak (di Pilpres-red)," katanya.
Selain itu, walaupun berbeda visi misi dengan Jokowi, JK juga tidak akan melepaskan jabatannya, dengan mengikuti langkah Wakil Presiden pertama Mohammad Hatta (Bung Hatta) yang mudur dari jabatannya, lantaran tak sejalan dengan Presiden pertama Soekarno.
"Kecuali kalau alasan Mohammad Hatta bercerai dengan Soekarno, itu kan historis. JK enggak akan seperti itu (ikuti jejak Bung Hatta-red)," pungkasnya.
Sebelumnya, pengamat Komunikasi Politik dari Universitas Indonesia (UI), Tjipta Lesmana, menilai JK akan mengancam meninggalkan Jokowi, JK Rizal Ramli tetap ada dalam Kabinet Kerja.
Selain itu, apabila tidak ingin bercerai, JK akan menggunakan cara lain, yakni menekan Jokowi untuk memecat Rizal. (awl)
(Susi Fatimah)