Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Tiga Topik yang Ditekankan RI dalam Sidang PBB

Jihad Dwidyasa , Jurnalis-Kamis, 08 Oktober 2015 |19:31 WIB
Tiga Topik yang Ditekankan RI dalam Sidang PBB
Suasana Sidang Majelis Umum PBB yang ke-70 (Foto: The Independent)
A
A
A

JAKARTA – Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI, Arrmanatha Nasir, mencoba merangkum hal-hal apa saja yang ditekankan delegasi Indonesia dalam Sidang Majelis Umum PBB yang berlangsung pada 25 September hingga 3 Oktober 2015.

Delegasi Indonesia yang dipimpin oleh Wakil Presiden (Wapres) RI, Jusuf Kalla, memfokuskan tiga topik utama yang ditekankan dalam Sidang Majelis Umum PBB di Kota New York, Amerika Serikat (AS).

“Intinya, dalam pertemuan ke-70 Sidang Majelis Umum PBB, delegasi Indonesia yang dipimpin Wapres JK dan juga didampingi oleh Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno, menekankan tiga isu utama. Peran RI dalam pengiriman pasukan perdamaian dunia, isu penanggulangan terorisme, dan terakhir adalah tentang imigran,” ujar Juru Bicara Kemlu RI, Arrmanatha Nasir, ketika ditemui wartawan di Jakarta, Kamis (8/10/2015).

“Jadi tiga isu utama itulah yang difokuskan Wapres JK dan Menlu Retno untuk disampaikan dan dibahas secara mendalam dengan para pemimpin dunia di Sidang Majelis Umum ke-70 PBB,” sambungnya.

Pria yang memakai setelan batik itu menambahkan, dalam konteks pasukan perdamaian dunia, delegasi Indonesia menyampaikan visinya ke depan.

“Pemerintah Indonesia mempunyai visi ke depan untuk mengirim 4.000 pasukan perdamaian. Saat ini, Indonesia menempati peringkat 12 dalam hal negara-negara anggota PBB yang paling banyak mengirim pasukan perdamaian dunia,” ucap Tata.

“Dalam konteks penanggulangan terorisme, delegasi Indonesia menyampaikan pentingnya hard power maupun soft power dalam mengatasi ataupun mencegah terjadinya tindak terorisme. Dalam konteks imigran, Indonesia menyampaikan bahwa kasus membludaknya Imigran ke Eropa menjadi tantangan tersendiri bagi negara-negara ASEAN untuk menangani kasus-kasus imigran ilegal (kaum Rohingya maupun Imigran Bangladesh),” lanjut Tata.

(Jihad Dwidyasa )

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement