BANDUNG - Sejak beberapa tahun terakhir, para tenaga kerja wanita (TKW) asal Indonesia yang bekerja di Hongkong banyak yang melakukan pernikahan sesama jenis. Hal itu bahkan jadi perhatian serius Konsulat Jenderal (Konjen) Indonesia di sana.
"Ternyata dari 180 ribu TKW kita di Hong Kong ini sekarang sedang jadi perhatian dari pihak Konjen, itu banyak di antara mereka yang sudah melakukan menikah sejenis atau lesbi," kata Ketua Forum Ulama Umat Indonesia (FUUI), Athian Ali, kepada Okezone.
Soal pernikahan sejenis, ia menegaskan itu tidak sejalan dengan syariat agama. Pernikahan sejenis jelas bertentangan dengan fitrah manusia yang diciptakan berpasangan. "Saya kira hampir semua agama tidak ada yang membenarkan itu," ungkapnya.
"Bahkan mungkin nilai kemanusiaan tanpa agama sekalipun sebenarnya juga secara fitrah akan mengatakan tidak semestinya pria berpasangan dengan pria atau wanita dengan wanita," jelas Athian.
Soal fenomena pasangan lesbi di sana, ia menyebut mereka melakukannya secara terbuka. Mereka terang-terangan bermesraan di tempat publik. Bahkan saat pernikahan, mereka juga melakukannya secara terbuka.
"Mereka sudah sangat terbuka dalam pengertian mereka melaksanakan (pernikahan) itu secara terbuka, diundang teman-temannya untuk hadir," tuturnya.
Sementara untuk tempat pacaran, salah satu lokasi favorit pasangan TKW sejenis adalah di Victoria Park. "Itu memang tempat pertemuan umum (penyuka sesama jenis). Di situ kita bisa lihat dengan tanpa malu dan tidak merasa bersalah mereka bergandengan (mesra)," ujarnya.
Ciri yang bisa dilihat dari pasangan sesama jenis itu, salah seorang di antaranya berpenampilan seperti laki-laki yang menggambarkan sebagai suami. Rambut mereka juga dipotong pendek.
(Risna Nur Rahayu)