Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Polemik Freeport, Panglima TNI Harus Turun Tangan

Dara Purnama , Jurnalis-Selasa, 24 November 2015 |18:45 WIB
Polemik Freeport, Panglima TNI Harus Turun Tangan
Koordinator GIB, Adhie Masardi (foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Koordinator Gerakan Indonesia Bersih (GIB), Adhie Masardi mengatakan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo harus turun tangan dalam polemik perpanjangan kontrak PT Freeport ini.

Seperti yang diketahui, Mantan Wakil Kepala Badan Intelijen Nasional (BIN) Maroef Sjamsuddin saat ini menjabat sebagai Presiden Direktur PT Freeport Indonesia.

"Terkait dengan Presiden Freeport ini, dia sebagai purnawirawan bahwa kita tau di intelijen kerjanya seumur hidup, sampai mati itu tidak pernah ada bekas intelijen karena dia menyimpan rahasia negara, maka perlu Panglima TNI (Gatot Nurmantyo) memanggil bekas bawahannya menanyakan persoalan ini seperti apa sehingga tidak bekembang, karena selama ini Maroef bekas Wakil Ketua BIN," kata Adhie dalam diskusi di Cikini Jakarta Pusat, Minggu (22/11/2015).

Ke depan, lanjut Adhie harus ada etika baru baik di TNI maupun Polri untuk para pensiunannya. Mereka sebaiknya tidak masuk ke dalam ranah yang menimbulkan konflik kepentingan.

"Harus ada etika baru di TNI dan kepolisian bahwa pensiunan tidak masuk ke ranah tertentu yang menimbulkan conflict of interest (konflik kepntingan). Ini bisa jadi persoalan etika saya tidak tau apakah DPR bisa membuat UU baru tentang TNI dan Polri ini," pungkasnya.

(Awaludin)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement