CONAKRY – Sebuah tambang emas tua runtuh di sebelah timur Guinea dan menewaskan 13 orang. Tambang tersebut diketahui sudah ditutup beberapa tahun lalu.
Insiden tersebut terjadi di tambang yang dioperasikan oleh beberapa pekerja informal di Kintinia, sebelah timur laut Conakry. Area tersebut merupakan area dengan cadangan emas terbesar di Guinea.
“Mereka adalah penambang informal dan ilegal yang berasal dari masyarakat sekitar yang bekerja di sebuah tambang yang sudah berhenti beroperasi beberapa tahun lalu,” ujar Kepala polisi setempat, Cheick Diallo, dilansir Reuters, Selasa (22/12/2015).
“Kami hanya berhasil menemukan 13 jenazah sejak menerima laporan runtuhnya tambang beberapa hari lalu,” lanjutnya.
Penambangan informal dan ilegal di negara yang kaya akan hasil tambang seperti Guinea adalah hal yang sangat berbahaya. Tetapi hal tersebut cukup lazim dilakukan oleh masyarakat terutama di wilayah dengan angka kemiskinan yang tinggi meski otoritas setempat sudah sering menutup tambang-tambang informal dan ilegal tersebut.
(Wikanto Arungbudoyo)