JAKARTA - Front Pembela Islam (FPI) mengklaim selalu mengedepankan pluralitas dan menjaga kerukunan umat beragama di Indonesia.
"Kita ini tiap tahun selalu bersilaturahmi dengan pendeta-pendeta. Kita berdiskusi bersama," ujar Sekretaris Dewan Syuro DPD FPI Jakarta Habib Novel Bamukmin dalam diskusi di kawasan Jakarta Selatan, Rabu (23/12/2015).
Kata dia, FPI seringkali terpojok dengan pemberitaan negatif soal kekerasan. Padahal, banyak hal positif yang dilakukan ormas besutan Habib Rizieq ini."Jadi kalau kita disebut tidak menjaga kerukunan beragama itu salah," ujar Habib Novel.
Novel mengakui persoalan tindakan keras yang dilakukan FPI terjadi apabila akidah Islam sudah diganggu, bahkan diacak-acak oleh suatu kelompok. Itupun, FPI selalu mengajak dialog terlebih dahulu.
"Kalau memilih agama lain, buat agama lain kami tidak masalah. Tapi kalau mencampur adukan Islam dengan paham lain seperti Ahmadiyah kami melawan," ujarnya.
Dia menegaskan, FPI tak akan mengganggu kerukunan dan agama lain. "Masalah bhineka tunggal Ika sudah final," tegasnya.
Hal senada juga disampaikan, Ketua Organisasi KNPI M. Risman Pasigai. Menurutnya, KNPI selalu menghargai pluralisme yang ada di Indonesia. Bahkan, dari 153 organisasi yang ada berasal dari bermacam kepemudaan keagamaan "Semua agama ada di situ. KNPI miniatur pluralisme di Indonesia," tutupnya.
(Fahmi Firdaus )