JAKARTA - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Ade Komarudin menilai sudah tak lagi relevan bila dirinya terus membedakan dua peta koalisi di parlemen yakni Koalisi Merah Putih dan Koalisi Indonesia Hebat (KIH) yang telah berganti nama menjadi Koalisi Partai Pendukung Pemerintah.
Menurut Akom, sapaan akrabnya, hal itu sudah tidak pantas diperdebatkan dengan kondisi saat ini. Pasalnya yang terpenting baginya adalah bekerja untuk kesejahteraan rakyat.
"Saya terus terang saja setelah jadi ketua Fraksi Golkar. Saya sudah memposisikan seperti, kami ini Wakil rakyat, mengurus rakyat itu tidak memikirkan rakyat itu dari partai mana. Yang penting untuk kesejahteraan rakyat Indonesia. Tidak ada lagi buat saya KIH dan KMP. 560 anggota DPR itu saya jubir bagi semua itu," ujar Ade di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (12/1/2016).
Tak hanya koalisi saja, Ade juga enggan menanggapi soal masih kencangnya konflik di internal partainya, Partai Golkar antara dua pimpinan Golkar, Agung Laksono dan Aburizal Bakrie.
Seperti diketahui kedua tokoh tersebut kemarin, Senin 11 Januari 2016 melakukan pertemuan dengan Presiden Joko Widodo di Istana Negara. Ade menegaskan tak ingin berpendapat terkait pertemuan tersebut yang diperkirakan membicarakan perubahan posisi Golkar yang akan menjadi pendukung pemerintah.
"Saya tidak ada kaitan dengan itu. Tidak ada kaitan dengan partai saya. Saya bekerja sebagai ketua sekaligus juru bicara, speaker 560 anggota," pungkas Ade.
(Muhammad Sabarudin Rachmat (Okezone))