JAKARTA - Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) sedang menjadi topik hangat di Indonesia. Hal itu terutama setelah peristiwa hilangnya Dokter Rica Tri Handayani pada 30 Desember 2015.
Rupanya, Gafatar tak hanya merekrut orang-orang biasa, tapi juga politikus besar. Fakta tersebut seperti diungkapkan Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah yang menyebut bahwa pimpinan dan Sekjen Gafatar pernah mendatanginya sekira tiga bulan lalu.
"Ya itu mereka pernah kirim surat, leaflet, dan tabloid," kata Fahri di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (13/1/2016).
Kronologi pertemuannya, kata Fahri, pihak Gafatar mengirim surat ke Kesekjenan DPR RI. Saat itu, Gafatar mengaku sebagai organisasi petani dan nelayan. Karena dianggap tak ada masalah, Fahri menerima pertemuan tersebut.
"Kira-kira tiga bulan lalu, datang ke saya. Awalnya bawa surat bahwa ada gerakan petani dan nelayan. Saya bilang ke staf, atur saja waktu, terus datang tiga sampai empat orang," ceritanya.
Namun tak lama setelah mengobrol, politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini menangkap hal-hal aneh dari organisasi tersebut.
"Ngobrol sebentar dan lihat, dan wah kitakan orang pernah aktivis juga, LSM juga, maka tahu arahnya mana mau ke mana, tahu juga, dan enggak sampai direkrut," ungkapnya.
Keanehan yang ditangkap Fahri adalah organisasi tersebut tidak pernah terdengar tapi sudah punya foto-foto kegiatan yang lengkap. "Memang saya lihat sesuatu dari awal sudah aneh. Jadi, ada orang tidak pernah terdengar tapi fotonya banyak, seolah kader di mana-mana. Dan itu saja, anehnya waktu diajak ngomong, enggak terlalu interest, ini orang bikin organisasi buat maksud tertentu," tutupnya.
(Fahmi Firdaus )