"Mungkin ini alasan untuk mengambil muka, atau ada yang ambil keuntungan apalagi ini anaknya petinggi jaksa," kata Pangi.
Pangi mengingatkan, apabila hal ini terus terjadi, sistem perekrutan maupun promosi jabatan di setiap instansi dapat rusak. Hal itu pun bisa dijadikan penguat atas audit kinerja yang dilakukan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.
"Negara bisa rusak, enggak boleh prinsipnya seperti itu, sangat menabrak aturan main," pungkas Pangi.
(Susi Fatimah)