Meninggalnya Manukyan juga jadi “kehilangan” tersendiri buat pemerintah kota. Meski rumah-rumah bordil masih ada yang buka, tapi pemasukan pajak tak pernah mencapai jutaan dolar lagi. Terlebih, putra Manukyan, menutup semua properti bisnis seks ibunya.
Adapun para pekerja seks komersial (PSK) “sisa-sisa” dari Distrik Beyoglu di Istanbul, acap mencari tempat-tempat “mangkal” lainnya, seperti di area Aksaray, Karakoy dekat Jembatan Galata, serta sudut jalan Zurafa dan Kadem.
Lebih dari 200 PSK biasa mencari para pria hidung belang atau wisatawan yang ingin pelesiran seks di pinggir-pinggir jalan, serta di belasan rumah-rumah bordil dan biro-biro wanita pendamping.
Kendati dilegalkan pemerintah, bukan berarti prostitusi di Turki dibebaskan tanpa batasan. Para PSK yang ingin mencari nafkah dengan menjajakan seks, harus terdaftar di rumah-rumah bordil atau biro-biro wanita pendamping.