Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Pos Pantau Porak Poranda Dihantam Lahar Dingin Kelud

Solichan Arif , Jurnalis-Kamis, 25 Februari 2016 |00:22 WIB
Pos Pantau Porak Poranda Dihantam Lahar Dingin Kelud
Ilustrasi (Foto: Dok. Okezone)
A
A
A

BLITAR - Lahar dingin Gunung Kelud kembali menerjang bantaran sungai Lekso, Kali Putih dan Kali Semut di wilayah Kecamatan Gandusari dan Wlingi Kabupaten Blitar. Air yang bercampur material vulkanis meluluhlantakkan pos pantau dan warung makan milik Barno Bajang, warga Desa Karangrejo, Kecamatan Gandusari.

“Untungnya tidak ada korban jiwa dalam musibah ini," ujar Kabag Humas dan Protokol Pemkab Blitar Puguh Imam Susanto, Rabu (24/2/2016).

Musibah ini terjadi pada Selasa sore, 23 Februari 2016 akibat turunnya hujan lebat.

Jatuhnya tumpukan material erupsi dipastikan dampak guyuran air di sekitar lereng Kelud. Dalam waktu singkat, lahar dingin memenuhi sungai dan meluapi bantaran. Pos pantau tempat pemasangan sirene deteksi dini bahaya lahar dingin sontak porak poranda.

Lahar dingin juga membanjiri warung makan milik Bajang yang didirikan untuk melayani penambang pasir sungaihingga ketinggian satu meter. Saat insiden terjadi, para penambang kabur menyelamatkan diri. “Kita sejak awal sudah mengimbau kepada warga masyarakat untuk waspada," terang Puguh.

Sebelumnya lahar dingin menghancurkan sabo dam Kali Semut. Bangunan yang menghubungkan Desa Ngaringan dengan Desa Soso Kecamatan Gandusari itu runtuh. Akibatnya puluhan kepala keluarga harus memutar belasan kilometer untuk mengakses jalan utama menuju Kota Blitar.

Puguh menjelaskan bahwa penanganan bencana menjadi prioritas utama Bupati Rijanto yang baru saja dilantik beberapa hari lalu. Pertama, perbaikan Sabo dan Kali Semut yang ambruk karena amukan lahar dingin kelud.

Dari pertemuan para Bupati, pihak Balai Besar Wilayah Sungai dan Propinsi Jawa Timur memutuskan adanya perbaikan. “Kita juga diminta untuk mengajukan proposal dana, “jelasnya.

Terkait dengan musibah yang baru berlangsung pemkab akan berkoordinasi dengan seluruh institusi terkait. Kepala Desa Karangrejo Sugiana berharap pemerintah segera melakukan normalisasi sungai yang dipenuhi material lahar dingin. Sebab dikhawatirkan akan terjadi banjir lahar dingin susulan. “Selain itu pos pantau tempat sirene tanda bahaya sebaiknya segera dibenahi. Sebab sirene menjadi penanda warga untuk waspada, “ujarnya. (day)

(Susi Fatimah)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement