MOSKOW – Rusia mengatakan pesawat tempurnya melakukan sedikitnya 25 kali serangan udara dalam sehari di sekitar Palmyra, Suriah untuk mendukung pasukan Presiden Bashar al Assad yang mencoba merebut kota bersejarah itu dari kendali kelompok militan ISIS.
Pernyataan juru bicara Departemen Pertahanan Rusia Letnan Jenderal Sergei Rudskoi yang dilansir BBC, Sabtu (19/3/2016) itu hanya berselang beberapa hari setelah Presiden Vladimir Putin mengumumkan penarikan sebagian besar pasukan Negeri Beruang Merah dari Suriah.
Palmyra merupakan kota bersejarah yang dinobatkan sebagai lokasi warisan dunia oleh badan PBB UNESCO. Kota ini direbut pada Mei 2015 lalu, dan sejak saat itu ISIS telah menghancurkan berbagai kuil, gerbang, dan patung-patung bersejarah yang ada di Palmyra sehingga menimbulkan kecaman dan kemarahan dunia internasional.
Pada Jumat, (18/3) ISIS mengklaim telah mengeksekusi lima orang prajurit Rusia yang bertempur di sekitar Palmyra. Moskow belum memberikan pernyataan mengenai klaim ini dan tidak adanya verifikasi independen untuk mengetahui benar tidaknya pernyataan ISIS tersebut.
(Rahman Asmardika)