BRUSSELS – Korban tewas bom Brussels kembali bertambah. Dari sebelumnya 31 orang kini menjadi 35 orang. Pasalnya, empat korban yang terluka parah tidak berhasil melewati masa kritis dan meninggal dunia pada Senin 28 Maret 2016. Korban rata-rata berasal dari Amerika Serikat.
“Empat pasien meninggal di rumah sakit. Tim medis sudah melakukan segala upaya. Namun, jumlah korban tidak bisa ditekan. Semoga keluarga yang ditinggal diberi ketabahan,” cuit Menteri Kesehatan Belgia Maggie de Block, seperti dilansir Morning Star Online, Selasa (29/3/2016).
Ledakan di ibu kota Belgia itu terjadi sebanyak empat kali di tiga tempat berbeda. Dua bom pertama meledak sekaligus di Bandara Internasional Zaventem sekira pukul 08.00. Dalam hitungan jam, bom berikutnya meledak di stasiun kereta bawah tanah Maelbeek.
Bom keempat untungnya berhasil dievakuasi polisi ke tempat yang jauh dari permukiman warga sebelum sempat diledakkan. Tim gegana menemukan hulu ledak terakhir di Rue de Loi, Wetsraat.
Sedikitnya sembilan orang ditahan karena diduga terlibat aksi serangan di Brussels ini. Namun satu di antaranya, yang dijuluki pria bertopi, baru saja dilepaskan dari penjara. Jaksa setempat menjelaskan bahwa pria yang dikenali dari rekaman kamera CCTV bandara itu dibebaskan karena kurangnya bukti.
Sebagaimana dilaporkan CBS News, polisi menahan seorang jurnalis lepas bernama Faycal Cheffou karena mirip dengan pria bertopi yang dicari.
“Itu tidak mungkin dia (Cheffou). Perhatikan lagi, pria dalam video itu jelas lebih tinggi dan besar badannya dibanding Cheffou,” kata temannya, Vince Kante, dalam kesaksiannya.
(Silviana Dharma)