KENDARI – Kapolda Sulawesi Tenggara (Sultra), Brigjen Pol Sabar Santoso, menyebut ledakan di Universitas Halu Oleo (AHO) Kendari kemarin sore, murni karena kecelakaan. Kendati begitu, penyelidikan atas peristiwa yang menewaskan empat orang tersebut tetap dilakukan.
“Penyelidikan terus dilakukan. Sudah tujuh saksi yang diperiksa,” kata Kapolda Brigjen Pol Sabar saat menjenguk enam korban luka di RS Bhayangkara Kendari, Rabu (30/3/2016).
Dia menerangkan, tujuh saksi tersebut berasal dari pihak kampus juga personel Brimob yang ada di lokasi kejadian, saat peristiwa nahas itu terjadi. Dia juga memastikan, akan memberi santunan kepada seluruh korban dan menanggung biaya pengobatan korban luka.
Seperti diberitakan, ledakan itu terjadi saat berlangsungnya pengenalan bahan peledak oleh anggota Brimob pada satpam Universitas Halu Oleo. Pengenalan bahan peledak ini bagian dari pelatihan sekuriti kampus.
Korban meninggal di lokasi kejadian adalah Brigadir Khadiri, kemudian Jufriadi dan Supriadi, satpam peserta pelatihan. Sementara seorang lagi meninggal di rumah sakit yakni Khahadurin yang juga satpam kampus peserta pelatihan.
Sementara korban luka yang dirawat di RS Bhayangkara adalah Syafrudin, Harsen, Falani, Sulaiman, Defrian, dan Laode Gusal.
(Risna Nur Rahayu)