"Awalnya dia ilusi, bicara sendiri. Lalu setelah itu fisiknya melemah. Dia sempat enggak bisa berdiri dan cuma tergeletak. Belakangan kondisinya membaik dan dia mulai mengganggu warga. Dia suka telanjang di depan warga. Beberapa kali dia juga melempari warga," jelas Arfan.
Arfan mengaku ia telah mencoba membawa Suddin ke RSUD Pirngadi Medan. Kala itu dokter mendiagnosa Suddin mengalami gangguan jiwa akibat pengaruh narkoba. Dokter pun menyarankan agar Suddin dirawat di RS Jiwa.
Namun apa daya, Arfan yang hanya seorang tukang becak tak memiliki biaya dan memilih merantai anaknya.
"Sebelum seperti ini, dia memang sering berkumpul sama kawan-kawan di sekitar Jalan Pancasila, Tembung, Deliserdang. Kabarnya disana menggunakan sabu-sabu. Itulah katanya penyebab dia jadi seperti ini," sebutnya.
"Saya berharap ada dermawan yang mau membantu untuk menyembuhkan anak saya ini. Sehingga dia tak lagi perlu dirantai," harapnya.
(Khafid Mardiyansyah)