TERNATE - Ratusan aparat kepolisian Polres Ternate dan Brimob Polda Maluku Utara, bentrok dengan warga adat pendukung Permaisuri Kesultanan Ternate, Boki Nita Budi Susanti. Bentrok ini menyusul aksi massa memblokir jalan raya di Kelurahan Akehuda.
Pantauan Okezone, polisi membubarkan ratusan loyalis permaisuri Ternate ini secara paksa dengan menggunakan dua mobil watercanon, karena dianggap mengganggu arus lalu lintas. Tembakan gas air mata serta rentetan tembakan peringatan pun dilepaskan.
Warga adat yang tidak terima tindakan polisi, balik menyerang dengan melempari polisi menggunakan batu dan benda keras lainnya. Namun karena dihujani tembakan, mereka lari ke gunung guna menyalamatkan diri.
Polisi mengamankan delapan pendukung permaisuri yang diduga sebagai pelaku pelemparan. Bahkan saat diamankan, polisi juga menyita senjata tajam berupa parang yang diduga mau dipakai menyerang polisi.
Kedelapan warga adat bersama barang bukti kemudian dibawa ke Polres Ternate untuk kepentingan pemeriksaan lanjutan. Hingga kini mereka (warga adat) masih diperiksa secara intensif.
Kasat Reskrim Polres Ternate AKP M Arinta Fauzy saat dikonfirmasi menolak memberikan keterangan dengan alasan masih pemeriksaan. Bahkan dimintai inisial pelaku juga enggan mau diberitahukan.
"Nanti saja ya, sekarang kita masih periksa mereka," singkat Arinta di Mapolres Ternate Kamis (21/4/2016).
Usai membubarkan masa, polisi kemudian membersikan ranting pohon dan bebatuan yang digunakan memblokir jalan sehingga arus lalu lintasi kembali berjalan normal.
(Risna Nur Rahayu)