JAKARTA - Kapolri Jenderal Pol Badrodin Haiti mengaku akan memperpanjang masa operasi Tinombala 2016 di wilayah kabupaten Poso, Sulawesi Tengah. Perpanjangan itu untuk mencari dan menangkap Kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Santoso alias Abu Wardah.
Dia mengaku, operasi Tinombala tersebut akan diperpanjang selama dua bulan ke depan. Dia juga berharap agar Santoso segera menyerahkan diri.
"(Operasi Tinombala) iya diperpanjang. Ya sudah pastilah itu (Diperpanjang) dua bulan," ujar Badrodin Haiti di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (2/5/2016).
Setelah dua bulan operasi tersebut belum membuahkan hasil, mantan Kapolda Jawa Timur tersebut menegaskan, akan terus memperpanjangnya sampai Santoso tertangkap ataupun menyerahkan diri.
"Ya pokoknya sampai selesai, sampai habis," katanya.
Dia mengaku, operasi tersebut tidak akan dihentikan, artinya kata dia, TNI dan Polri akan melayani tantangan dengan Santoso untuk beradu kuat. Pasalnya kata dia, jika kelompok tersebut semakin kekurangan bahan logistik sehingga tinggal menunggu waktu Santoso menyerahkan diri.
"Tinggal betah-betahan saja, tinggal kuat-kuatan saja. kan saya katakan mereka sudah terpepet dan sebagian besar kan anak buahnya turun, tentu tinggal betah-betahan saja," pungkasnya.
Sekadar informasi, setidaknya saat ini sudah ada 3.000 pasukan gabungan TNI-Polri yang dikerahkan untuk memburu kelompok Santoso. Kelompok Santoso di Poso, Sulawesi Tengah, kini masih diburu di wilayah hutan pegunungan desa Torire, Kecamatan Lore Tengah. Kepala Operasi Daerah Tinombala 2016 menungkapkan kelompok itu telah terkepung oleh pasukan gabungan TNI-Polri.
(Awaludin)