JAKARTA - Partai Golkar disarankan mengusung kandidat calon ketua umum yang berasal dari Pulau Jawa jika ingin kadernya terpilih sebagai presiden pada Pilpres 2019.
"Kenapa Aburizal Bakrie (ARB) tidak bisa jadi presiden? Karena, dia bukan orang Jawa. Ini tidak boleh terjadi, tapi memang ini real politic. Ada kebenarannya," kata Salim dalam diskusi bertajuk 'Akhirnya Golkar Bisa Gelar Munaslub' di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (7/5/2016).
Maka itu, jika ingin merebut kursi RI 1 maka Golkar perlu memilih kandidat yang berasal dari Pulau Jawa. "Karena itu, nasihat saya kepada Golkar, kalau mau jadi presiden harus ada calon orang Jawa, siapkan paling tidak dua tiga tahun sebelum pemilu," jelasnya.
Menanggapi pernyataan Salim, pengamat politik dari Poltracking Indonesia yakni Hanta Yuda melihat saat ini beberapa kandidat yang mendaftar untuk menduduki kursi Ketum Golkar sudah berasal dari Pulau Jawa.
"Kandidat terkuat ada Setnov, Ade Komarrudin, Priyo, Erlangga Hartato. Tapi ya variabel Jawa bukan penentu (jadi presiden). Lebih baik Golkar mengutamakan kekuatan logistik, kekuatan eksternal, dan kedekatan pemerintah," terang Hanta.
(Fahmi Firdaus )