Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Ribuan Satwa di Taman Safari Indonesia Sudah Miliki KTP

Putra Ramadhani Astyawan , Jurnalis-Selasa, 14 Juni 2016 |21:44 WIB
Ribuan Satwa di Taman Safari Indonesia Sudah Miliki KTP
Ilustrasi (Okezone)
A
A
A

BOGOR - Koleksi satwa yang berada di Taman Safari Indonesia (TSI) Cisarua, Kabupaten Bogor, kini sudah memiliki Kartu Identitas Satwa elektronik yang berfungsi sebagai data dari masing-masing hewan dan pengontrol populasi khususnya untuk yang terancam punah.

Direktur Utama Taman Safari Indonesia Cisarua, Tony Sumampau mengatakan, kartu identitas tersebut sudah dimiliki sekira 2.500 satwa yang menjadi koleksi Taman Safari dalam kurun waktu 10 tahun terakhir.

"Semua koleksi di TSI telah ber-KTP (identitas). Pendataan dilakukan secara elektronik dan pertama kali oleh TSI Cisarua terhadap satwa yang ada di TSI dalam sepuluh tahun terakhir ini," katanya, Selasa (14/6/2016).

Tony menambahkan, masih terdapat sekira puluhan ekor yang belum didata secara elektronik, karena satwa-satwa tersebut baru didapatkan dari hasil perburuan yang diselamatkan dan baru dititipkan di TSI untuk mendapatkan perawatan serta karantina.

Kartu identitas ini sendiri secara teknis melakukan pendataan secara elektronik dilakukan dengan menanamkan sebuah alat bernama chip transcode yang diletakan di kulit punggung hewan yang sudah berisi nomor registrasi.

"Nantinya, nomor-nomor yang berisi kode tersebut akan memuat tanggal lahir, kategori, golongan darah, status, hingga silsilah setiap hewan yang dipasang chip transcode. Hampir sama dengan Kartu Identitas Penduduk (KTP)," jelasnya.

Selain mencatat silsilah satwa, chip tersebut juga berguna apabila ingin mengetahui data hewan dan populasinya yang nantinya tinggal dipindai dan akan keluar semua informasi tersebut yang tercatat semua di dalam basis data.

"Pendataan ini mempermudah untuk mengetahui jumlah populasi satwa terutama yang dilindungi. Yang terpenting, negara dapat mengklaim hewan tersebut sebagai milik Indonesia meskipun sudah berada di luar negara kita," pungkasnya.

(Rachmat Fahzry)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement