Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Sejarah Dunia: Kunjungan Fidel Castro dan Laporan Penglihatan UFO

Wikanto Arungbudoyo , Jurnalis-Minggu, 18 September 2016 |07:01 WIB
Sejarah Dunia: Kunjungan Fidel Castro dan Laporan Penglihatan UFO
Hotel Theresa, tempat Fidel Castro menginap saat berada di AS (Foto: History)
A
A
A

HUBUNGAN Amerika Serikat (AS) dengan Kuba mulai mencair setelah memburuk selama hampir 50 tahun. Rusaknya hubungan kedua negara dimulai ketika Fidel Castro yang naik jabatan pada Januari 1959 menasionalisasi sejumlah perusahaan serta investasi Negeri Paman Sam di Kuba.

Langkah Fidel Castro memicu kemarahan dari pejabat-pejabat AS, termasuk Wakil Presiden Richard Nixon yang yakin ia condong ke komunisme. Perlu dicatat, saat itu dunia terbelah dua akibat perang dingin antara AS dengan Uni Soviet (Blok Barat dan Timur) lewat ideologi kapitalisme dan komunisme.

Pada 18 September 1960, Fidel Castro mengunjungi AS sebagai Ketua Delegasi Kuba untuk berpidato di Sidang Majelis Umum PBB. Kunjungan pria asal Biran itu mendapat respons beragam dari warga AS. Fidel Castro bersama rombongan langsung menciptakan kehebohan setelah memilih untuk menginap di Hotel Theresa, di Harlem, kawasan hitam di New York.

Selama menginap di sana, Castro bertemu dengan sejumlah pemimpin warga AS keturunan Afrika, termasuk tokoh Muslim Malcolm X. Satu pekan kemudian, pidato Castro di Sidang Majelis Umum PBB menciptakan kehebohan karena terang-terangan menyerang kebijakan AS mengenai Kuba dan negara-negara lain.

Kunjungan Fidel Castro itu menjadi titik didih dari perseteruan AS-Kuba. Pada Januari 1961, Presiden Dwight Eisenhower memerintahkan pemutusan hubungan diplomatik antara Washington dengan Havana. AS berusaha menginvasi Kuba lewat Teluk Babi di bawah komando Presiden John Fitzgerald Kennedy.

Sayangnya, upaya invasi tersebut menemui kegagalan karena kuatnya pengaruh Fidel Castro di Kuba. Kemenangan di Teluk Kuba atas penjajah AS menabalkan nama Fidel Castro sebagai tokoh sentral di Kuba yang menganut paham komunisme selama empat dekade. Fidel Castro lalu menyerahkan tampuk kepemimpinan kepada sang adik, Raul, pada Februari 2008, dengan alasan kesehatan.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement