Meski demikian teleskop radio ini belum bisa dibuka secara resmi ke publik. Masih banyak hal yang perlu disempurnakan. Peng Bo memperkirakan masa konstruksinya akan selesai tiga tahun lagi.
“Biasanya sebuah teleskop tradisional memakan waktu dua tahun untuk bisa difungsikan secara penuh. Tetapi FAST ukurannya begitu besar, jadi saya bisa katakan, butuh tiga tahun sebelum memperlihatkannya kepada dunia,” terangnya.
Ukuran FAST telah mengalahkan rekor teleskop radio terbesar di dunia yang dipegang oleh Aricebo Observatory di Puerto Rico yang diameternya sebesar 305 meter. Bandingkan juga dengan teleskop Lovell di Jodrell Bank, utara Inggris yang hanya seukuran 76 meter.

Teleskop buatan China ini berhasil dirampungkan dalam lima tahun. Biaya yang dikeluarkan sudah mencapai USD180 juta atau Rp2,3 triliun. Untuk penempatannya di Guizhou, teleskop ini telah mengakibatkan penggusuran terhadap lebih dari 8.000 penduduk desa tersebut.
(Silviana Dharma)