FARMVILLE – Calon wakil presiden Amerika Serikat usungan Republik, Mike Pence mempertanyakan kredibilitas Hillary dan Bill Clinton dalam memangku kebijakan negaranya. Sebagaimana diketahui, yayasan amal pasutri tersebut menerima bantuan dan donasi dari luar negeri.
“Ketika Hillary menjabat sebagai Menteri Luar Negeri, Yayasan Clinton menerima donasi asing. Banyak dari pertemuan yang dilakukan Hillary di Kementeriannya adalah dengan para donatur yayasannya,” tudingnya dalam Debat Cawapres AS di Longwood University, Virginia, Rabu (5/10/2016).
Isu tentang yayasan amal tersebut pada dasarnya tidak ditanyakan oleh moderator debat dari CBS News. Namun Pence melontarkan serangan tersebut untuk membalas pernyataan Cawapres Demokrat, Tim Kaine, yang terus menerus mengaitkan Donald Trump dengan Rusia.
“Kalian selalu menuduh kami didukung Rusia. Padahal tidak begitu. Kalaupun (Presiden Rusia, Vladimir) Putin mengendorse Trump, itu karena dia melihat sosok kepemimpinan dalam dirinya. Bagaimana dengan Yayasan Clinton yang menerima donasi asing? AS melemah justru karena ada orang seperti Clinton yang mudah dipengaruhi kebijakannya oleh kepentingan negara lain,” tukas ayah tiga anak tersebut.
Fact-Check yang dilansir CBS News membenarkan pernyataan Pence. Seperti kata Gubernur Indiana itu, Associated Press pernah melaporkan bahwa 85 dari 154 pertemuan personal maupun lewat sambungan telefon yang dilakukan Hillary selagi menjabat Menlu AS, adalah dengan para donatur untuk yayasan amalnya.
Jumlah itu tidak termasuk pertemuan-pertemuannya dengan perwakilan dari negara bagian dan utusan pemerintah asing. Sayangnya, AP telah menghapus kicauan terkait dari akun Twitternya.
(Silviana Dharma)