Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Basilika Bersejarah di Italia Hampir Rata oleh Gempa 6,6 SR

Rahman Asmardika , Jurnalis-Senin, 31 Oktober 2016 |00:31 WIB
Basilika Bersejarah di Italia Hampir Rata oleh Gempa 6,6 SR
Basilika Santo Benediktus di Norcia, Italia hampir rata dengan tanah akibat gempa. (Foto: EPA)
A
A
A

NORCIA - Gempa berkekuatan 6,6 Skala Richter (SR) yang kembali mengguncang wilayah Umbria, Italia mengakibatkan kerusakan parah pada kota-kota yang ada di daerah tersebut. Meski dilaporkan tidak ada korban jiwa dalam bencana kali ini, puluhan bangunan telah hancur berantakan menyisakan puing-puing.

Diantara puluhan bangunan yang hancur akibat gempa yang terjadi pada Minggu, 30 Oktober 2016 itu terdapat dua bangunan bersejarah yaitu Basilika Santo Benediktus dan Santo Scholastika. Kedua bangunan. Kedua bangunan itu telah berdiri di Kota Norcia setidaknya sejak abad ke-14 Masehi itu rusak berat menjadi puing dan reruntuhan.

Sejak gempa besar melanda Norcia pada Agustus lalu, Basilika Santo Benediktus atau yang dikenal juga sebagai San Benedetto telah dinyatakan tidak aman untuk dihuni. Hal itu menjadi salah satu penyebab tidak adanya korban jiwa dalam bencana alam kali ini.

“Para biarawan semuanya selamat, tapi kami bersimpati kepada semua orang yang terpengaruh akibat gempa, dan pendeta dari biara mencari apakah ada yang membutuhkan dilakukannya ritual terakhir,” demikian pengumuman yang disampaikan oleh biarawan Santo Benediktus Norcia sebagaimana dikutip NPR, Senin (31/10/2016).

Basilika San Benedetto adalah biara yang dibangun di lokasi kelahiran Santo Benediktus, yang dianggap sebagai orang suci pelindung Eropa. Sedangkan Santo Scholastika adalah adik kembar dari Santo Benediktus yang juga lahir di Norcia.

Basilika tersebut sebelumnya telah mengalami kerusakan akibat gempa pada Agustus dan tengah dalam upaya perbaikan sebelum munculnya gempa pada Minggu. Para biarawan menggunakan dana yang dikumpulkan dari penerimaan sumbangan untuk membiayai proses perbaikan yang ditaksir membutuhkan sekira USD7,5 juta. Namun, dengan kerusakan yang diakibatkan gempa kali ini, jumlah itu tampaknya akan membengkak menjadi berkali-kali lipat.

Perdana Menteri (PM) Italia Matteo Renzi berjanji akan membangun kembali bangunan di kota-kota bersejarah tersebut. Namun, upaya itu tampaknya masih akan memakan waktu karena para ilmuwan meramalkan gempa di wilayah Umbria itu masih akan berlangsung selama beberapa pekan sebagai akibat dari efek domino.

(Rahman Asmardika)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement