Gempa Jepang Sempat Pengaruhi Aktivitas PLTN di Fukushima
TOKYO – Setelah sempat terhenti akibat guncangan gempa berkekuatan 6,9 skala Richter (SR) yang melanda wilayah timur laut Jepang, sistem pendingin di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Fukushima Daini kembali dioperasikan. Pejabat dari Tokyo Electric Power Company (TEPCO) yang mengoperasikan PLTN tersebut mengatakan, gempa telah mengaktifkan sistem peringatan yang secara otomatis mematikan pompa dalam sistem.
Diwartakan NHK, Selasa (22/11/2016) pompa air yang digunakan untuk mendingin sistem baru dapat diaktifkan kembali sekira satu jam empat puluh menit setelah sistem padam. Untungnya, tidak ada gangguan dan reaksi tak normal yang terdeteksi akibat insiden ini.
Staf TEPCO juga melaporkan kenaikan suhu sebesar hampir satu derajat sejak sistem pendingin padam hingga kembali menyala. Namun, mereka juga menyatakan tidak ada yang aneh dalam bahan bakar nuklir di dalam PLTN.
Meski sempat terhenti, petugas dari TEPCO mengatakan tidak mendeteksi adanya perubahan dalam tingkat radiasi di pos-pos pemantau di sekeliling PLTN.
Seperti dilaporkan sebelumnya, US Geological Survey (USGS) menyatakan pusat gempa tersebut berada di kedalaman 10 kilometer pada lokasi 67 kilometer dari timur laut Kota Iwaki. USGS menyatakan gempa tersebut berkekuatan 7,3 SR namun diralat menjadi 6,9 SR tidak lama kemudian.
PLTN Fukushima Daini tidak terkena pengaruh dari gempa besar dan tsunami yang melanda Jepang pada 2011. Namun, bencana lima tahun lalu itu menyebabkan kerusakan fatal pada pembangkit lain, PLTN Fukushima Daiichi. Kerusakan yang terjadi pada tiga reaktor nuklir di Fukushima Daiichi menyebabkan bencana kebocoran dan pencemaran radiasi nuklir yang sampai hari ini masih belum dapat dibersihkan.
(Rahman Asmardika)
